Universitas Negeri Semarang (Unnes) menanggapi konsep Kampus Merdeka yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. Rektor Unnes Fathur Rokhman menganggap konsep kebijakan Nadiem itu sebagai tantangan.
"Bagus konsepnya, memotivasi kampus untuk meningkatkan kapasitas," kata Fathur seusai pengukuhan empat guru besar di Unnes, Semarang, Selasa (10/3/2020).
Fathur menjelaskan, dalam Kampus Merdeka, mahasiswa bisa kuliah di luar program studinya. Setidaknya ada 500 mahasiswa Unnes yang disiapkan untuk itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mahasiswa satu semester bisa ambil kuliah di luar program studi, tantangan ini. Target Unnes, tahun ini 500 mahasiswa yang non-pendidikan, kalau pendidikan otomatis PPL kan magang di sekolahan. Untuk prodi Kampus Merdeka target 25 prodi. Salut dengan Kampus Merdeka, mudah-mudahan bisa," jelasnya.
Fathur juga memberikan pendapat dan saran, jika Kampus Merdeka sudah berjalan, BUMN atau perusahaan bisa bekerja sama dengan universitas untuk mempersiapkan sumber daya manusia.
"Biayanya BUMN besar ketika butuh prodi untuk dukung perusahaan akan buka kampus sendiri, hal ini harus dibatasi. Mestinya perusahaan ini kerja sama dengan perguruan tinggi untuk prodi sekaligus risetnya," ujar Fathur.