Tak hanya menjual, siswa-siswa ini juga memberitahu kepada pembeli yang tak lain warga sekitar tentang cara pembuatannya. Salah satunya siswa kelas 4 Izza Nur Aprilia berjualan minuman jahe sereh dalam kemasan.
"Bahannya jahe, sereh, gula merah, asam. Buatnya dibersihakan jahe sama serehnya, setelah itu dipotong kecil-kecil. Kemudian ditambah air dan gula merah, jangan lupa ditambahkan asam Jawa. Lalu direbus selama 30 menit," kata Izza kepada detikcom di lapangan sekolah, Selasa (10/3/2020).
Proses pembuatan hingga pengemasan minuman yang siap dijual pun di dapur sekolah. "Ngemasnya sendiri dan dibantu guru. Dijual per botol Rp 5.000," ujarnya.
Sementara ada tujuh produk jamu yang dijual siswa. Di antaranya kunyit asam, beras kencur, sinom, jahe sereh, kudu laos, temulawak, kunci dan suruh.
Kepala Sekolah SDN Dukuh Menanggal 1 Edy Sukoco menjelaskan, bazar ini merupakan kegiatan rutin sekolah. Tujuannya menumbuhkan jika kewirausahaan kepada anak.
"Karena dari hasil tanaman rempah-rempah di sekolah dimanfaatkan, diolah dan dijual ke umum," kata Edy.
Edy mengatakan terlebih ada virus corona. Maka jamu berbahan rempah-rempah ini mampu menangkal corona sekaligus meningkatkan imunutas tubuh, terutama anak.
"Selain dijual, sekaligus menjaga diri dari virus kepada anak-anak," tandasnya.
Salah satu pembeli warga Dukuh Menanggal, Riza (32) mengaku senang dengan adanya bazar. Terlebih yang dijual adalah jamu dari empon-empon.
"Saya nggak sempat kalau buat jamu, harus beli bahan-bahannya dulu. Tapi ada bazar ini seneng, harganya juga murah," kata Riza.
Riza juga berharap ada bazar seperti ini lagi. Karena cukup membantu orang yang tidak memiliki waktu lebih untuk membuat jamu. (fat/fat)