Perbaikan pipa PDAM Surabaya yang bocor di Purimas Gunung Anyar sudah rampung pada Minggu (8/3). Namun hingga kini masih ada warga yang belum mendapat pasokan air. Mengapa itu terjadi?
Salah seorang warga Medokan Ayu, Rungkut, Hanim Masrukhin (23) harus menandon air untuk mandi sejak Kamis (5/3). Sebab, air yang keluar hanya lancar saat malam saja.
"Jadi pas malem ngisi ke tandon buat stok mandi pagi. Siang tadi keluar tapi sedikit," kata Hanim kepada detikcom, Senin (9/3/2020).
Ia berharap, pihak PDAM segera memberikan informasi kepada masyarakat jika ada kendala air. "Supaya mereka tau permasalahannya dan bisa antisipasi," imbuhnya.
Menanggapi hal itu, Dirut PDAM Surya Sembada Mujiaman menyebutkan kemungkinan adanya fenomena air trap. Atau ada udara yang terjebak dalam pipa.
"Kalau ada air pipanya kosong, ada leher angsa (pipa melengkung) ini menyebabkan air trap (udara terjebak). Banyak sekali masyarakat kita yang tidak berhasil mendapatkan air sampai sekarang dan itu tidak bisa diramal. Bagaimana pun tidak bisa," jelas Mujiaman di ruang kerjanya.
Ia meminta warga yang pasokan airnya masih tersumbat untuk melapor ke PDAM. Dengan begitu, PDAM akan segera memperbaikinya.
"Gak bisa tahu karena terlalu kompleks. Selalu ada laporan. Harus ada kesadaran untuk lapor," ujarnya.
Menurutnya hingga kini, laporan yang diterima PDAM datang dari tiga wilayah. Yakni Pasar Gunung Anyar, Kenjeran dan Pagesangan.
Sebagai pimpinan PDAM, Mujiaman menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat yang terdampak. Terutama bagi warga yang menerima air kotor. Ia menegaskan, bukan produksi airnya yang kotor, melainkan ada tanah yang masuk dalam aliran air.
"Kan terbuka kedalamannya empat meter. Contoh keruk-keruk tanah, air diambil, ini airnya masuk ke situ kotor, kosong. Dimulai lagi kotor lagi, ada longsor dan segala macam," pungkasnya.