Pemerintah Arab Saudi membuat pagar di sekeliling Kakbah sehingga jemaah yang thowaf tak bisa sholat di Hijr Ismail dan mencium Hajar Aswad.
Kebijakan ini diambil untuk menangkal mewabahnya virus corona. Bagaimana sebenarnya hukum mencium Hajar Aswad?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mencium Hajar Aswad kerap dilakukan umat Islam saat melakukan ibadah haji dan umroh, sesuai contoh Rasulullah SAW. Nabi Muhammad SAW mencium hajar aswad saat melakukan haji, seperti diceritakan dalam kitab Bulugh al-Mahram,
ΩΩΨ¨ΩΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩ ΩΩΨ¨ΩΩΩΩΩΩ, ΩΩΨ¨ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ§ Ψ΄ΩΨ±ΩΩΩΩ ΩΩΩΩ ΩΩΨ¨ΩΩΩΩΩΩ, Ψ₯ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΨΩΩ ΩΨ―Ω ΩΩΨ§ΩΩΩΩΨΉΩΩ ΩΨ©Ω ΩΩΩΩ ΩΩΨ§ΩΩΩ ΩΩΩΩΩ, ΩΩΨ§ Ψ΄ΩΨ±ΩΩΩΩ ΩΩΩΩ ".β
ΨΩΨͺΩΩΩ Ψ₯ΩΨ°ΩΨ§ Ψ£ΩΨͺΩΩΩΩΩΨ§ Ψ§ΩΩΩΨ¨ΩΩΩΨͺΩ Ψ§ΩΨ³ΩΨͺΩΩΩΩ Ω Ψ§ΩΩΨ±ΩΩΩΩΩΩ, ΩΩΨ±ΩΩ ΩΩΩ Ψ«ΩΩΩΨ§Ψ«ΩΨ§ ΩΩΩ ΩΨ΄ΩΩ Ψ£ΩΨ±ΩΨ¨ΩΨΉΩΨ§, Ψ«ΩΩ ΩΩ Ψ£ΩΨͺΩΩ Ω ΩΩΩΨ§Ω Ω Ψ₯ΩΨ¨ΩΨ±ΩΨ§ΩΩΩΩ Ω ΩΩΨ΅ΩΩΩΩΩ, Ψ«ΩΩ ΩΩ Ψ±ΩΨ¬ΩΨΉΩ Ψ₯ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΨ±ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ§Ψ³ΩΨͺΩΩΩΩ ΩΩΩ
Artinya: "Labbaika Allahumma labbaik labbaika la sharika laka labbaik, innal hamda wan-ni'mata laka wal mulk, la sharika lak (Ya Allah, kami memenuhi dan akan melaksanakan perintah-Mu, tiada sekutu bagi-Mu dan kami insya Allah memenuhi panggilan-Mu, sesungguhnya segala pujian, nikmat dan begitu juga kerajaan adalah milik-Mu dan tidak ada sekutu bagi-Mu.) Ketika kami sampai ke Rumah Allah, Rasulullah SAW meletakkan tangannya di atas Batu Hitam (Hajar Aswad) dan menciumnya. Rasulullah SAW kemudian mengelilingi Kakbah tujuh kali, lari sebanyak tiga putaran dan jalan di empat putara. Rasulullah SAW kemudian pergi ke Maqom Ibrahim dan sholat dua rakaat. Di sini Rasulullah SAW kembali meletakkan tangannya di atas Batu Hitam (Hajar Aswad) dan menciumnya."
Kisah ini diceritakan Jabir bin 'Abdullah, saat Nabi Muhammad SAW melakukan ibadah haji di tahun kesepuluh setelah hijrah. Kendati dicontohkan Rasulullah SAW, namun muslim tak perlu khawatir jika tak bisa mencium Hajar Aswad saat haji atau umroh.
Mencium Hajar Aswad hukumnya sunnah, sehingga tidak membatalkan ibadah lain yang dilakukan muslim saat haji atau umroh. Ketetapan ini seperti yang diperlihatkan sahabat Nabi, Umar bin Khattab, saat mencium Hajar Aswad. Dia mencium Hajar Aswad semata karena contoh Rasulullah SAW.
Ψ₯ΩΩΩΩΩ ΩΨ£ΩΩΩΨ¨ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ₯ΩΩΩΩΩ Ψ£ΩΨΉΩΩΩΩ Ω Ψ£ΩΩΩΩΩΩ ΨΩΨ¬ΩΨ±Ω ΩΩΨ£ΩΩΩΩΩΩ ΩΨ§Ω ΨͺΩΨΆΩΨ±ΩΩ ΩΩΩΨ§Ω ΨͺΩΩΩΩΩΨΉΩ ΩΩΩΩΩΩΩΨ§Ω Ψ£ΩΩΩΩΩ Ψ±ΩΨ£ΩΩΩΨͺΩ Ψ±ΩΨ³ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ -Ψ΅ΩΩ Ψ§ΩΩΩ ΨΉΩΩΩ ΩΨ³ΩΩ - ΩΩΨ¨ΩΩΩΩΩΩ Ω ΩΨ§ ΩΩΨ¨ΩΩΩΩΨͺΩΩΩ
Artinya: "Sesungguhnya aku menciummu dan aku tahu bahwa engkau adalah batu yang tidak bisa memberikan mudhorot (bahaya), tidak bisa pula mendatangkan manfaat. Seandainya bukan karena aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menciummu, maka aku tidak akan menciummu." (HR Muslim).
Area Hajar Aswad kerap penuh dengan muslim yang berdesak-desakan. Kondisi ini tidak menguntungkan bagi muslim yang badannya relatif kecil, sehingga berisiko terinjak-injak. Bagi jemaah yang punya daya imun rendah, kondisi penuh sesak dan kontak langsung berisiko menularkan berbagai penyakit.
Jika tidak bisa mencium Hajar Aswad, biasanya pembimbing haji dan umroh akan memberi alternatif tata cara ibadah yang lain yaitu:
1. Menyentuh Hajar Aswad dengan tangannya, mencium, dan bertakbir sebagai cara yang paling sempurna
2. Jika tidak bisa, cukup menyentuh dengan tangan dan mencium tangannya
3. Jika tidak bisa, cukup menyentuh dengan tongkat atau semacamnya dan mencium bagian yang tersentuh
4. Jika tidak bisa, cukup memberi isyarat dengan tangan, bertakbir, dan tidak perlu mencium tangannya.
Bagi muslim yang bisa menyentuh Hajar Aswad jangan sampai sombong atau yakin batu tersebut memiliki kekuatan tertentu. Saat mencium Hajar Aswad jangan sampai menyakiti orang lain atau terlalu lama, sehingga membuat jemaah lain menunggu sambil berdesak-desakan.
Tonton juga Video Area Tawaf Ka'bah yang Akhirnya Dibuka Lagi :