Mulai sore ini hingga besok pagi, ada fenomena supermoon yang terjadi di langit. Rembulan terlihat lebih besar ketimbang biasanya. Ini adalah Bulan Cacing Penuh.
"Yuk, jangan lewatkan fenomena yang satu ini," demikian tulis Pusat Sains Antariksa, Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN) di situsnya, Senin (9/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ada Bulan Cacing Penuh di Langit Malam Nanti |
Dihubungi terpisah, Peneliti Pusat Sains Antariksa LAPAN, Rhorom Priyatikanto, menjelaskan Bulan Cacing Penuh terjadi karena bulan purnama terjadi pada titik paling dekat dengan bumi. Bulan Cacing Penuh dapat disaksikan mulai bulan terbit pukul 17.58 WIB sampai terbenam pada pukul 06.15 WIB, Selasa (10/3) besok.
Meski purnama istimewa itu dapat diamati sejak senja ini, puncak Bulan Cacing Penuh akan terjadi pada pergantian hari nanti, yakni pukul 00.48 WIB.
"Puncaknya sekitar tengah malam nanti sehingga bisa disaksikan di Indonesia atau di negara lain," kata Rhorom.
Warna bulan purnama ini akan terlihat kekuningan seperti bulan purnama pada umumnya, hanya saja ukurannya sedikit lebih besar. Lalu, kenapa sih dinamakan Bulan Cacing Penuh?
Bulan purnama ini dikenal oleh suku-suku asli Amerika awal sebagai Bulan Cacing Penuh karena ini adalah tahun ketika tanah akan mulai melunak dan cacing tanah akan muncul kembali. Bulan ini juga dikenal sebagai Full Crow Moon, Full Crust Moon, Full Sap Moon, dan Lenten Moon.
Langit Jakarta mendung
Terpantau dari Gedung Trans TV, Jl Kapten Pierre Tendean, Jakarta Selatan, pukul 17.45 WIB sore, langit tampak mendung.
Awan bergumpal-gumpal. Matahari yang beranjak tenggelam tertutup mega-mega. Fenomena Bulan Cacing Penuh bisa diamati dengan mata telanjang, tanpa alat tambahan, dengan syarat langit dalam kondisi cukup bersih.
"Fenomena Bulan Cacing Penuh akan bisa disaksikan sepanjang malam di Indonesia bila langit tidak berawan," kata Kepala Bidang Diseminasi pada Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Emanuel Sungging Mumpuni.
Soal supermoon
Peristiwa supermoon juga dikenal dengan 'purnama perigean'. Peristiwa ini terjadi saat bulan purnama bertepatan dengan bulan menempati titik perigee.
Lapan menjelaskan titik perigee adalah titik terdekat ke Bumi dalam orbit bulan dengan jarak 357.400 kilometer (0,994 x jarak rata-rata Bumi bulan) dengan ukuran diameter mencapai 33,43 menit busur.