Sleman -
Hujan mengguyur lokasi aksi #GejayanMemanggilLagi di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Meski begitu, peserta aksi tetap bertahan dan terus meneriakkan tuntutannya terkait penolakan terhadap RUU Cipta Kerja atau Omnibus Law.
"Jangan bergeser sejengkal pun kita kawan-kawan," teriak orator aksi, di lokasi aksi #GejayanMemanggilLagi, Sleman, Senin (9/3/2020).
Pantauan detikcom di lokasi, massa membekali diri dengan payung dan jas hujan plastik. Hujan pun tak menyurutkan semangat massa untuk terus menyerukan penolakan terhadap RUU Omnibus Law.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak tampak peserta aksi yang bergeser dari tempat duduk mereka.
Hingga pukul 14.30 WIB, massa yang menamakan diri Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) memenuhi simpang tiga Gejayan.
Simak Video "Serikat Buruh Kembali Gelar Aksi Tolak Omnibus Law di DPR"
[Gambas:Video 20detik]
Berikut ini enam poin utama penolakan dari ARB yang diusung di aksi #GejayanMemanggil Lagi:
1. Gagalkan Omnibus Law (RUU Cipta Kerja, RUU Perpajakan, RUU Ibu Kota Negara dan RUU Kefarmasian).
2. Dukung pengesahan RUU P-KS dan Tolak RUU Ketahanan Keluarga
3. Memberikan mosi tidak percaya kepada pemerintah dan seluruh lembaga negara yang mendukung pengesahan Omnibus Law.
4. Mendukung penuh mogok nasional dan menyerukan kepada seluruh element rakyat untuk terlibat aktif dalam mogok nasional tersebut.
5. Lawan tindakan represif aparat dan ormas reaksioner
6. Rebut kedaulatan rakyat, bangun demokrasi sejati.
Arus lalu lintas di lokasi ini masih ditutup. Kapolres Sleman, AKBP Rizki Ferdiansyah menjelaskan pengalihan arus lalu lintas dilakukan sebelum menuju simpang tiga. Arus kendaraan dari tiga arah yakni utara, selatan dan barat dialihkan ke penggal-penggal jalan lain.
Rizki menjelaskan pengalihan arus lalu lintas ini bersifat fleksibel. Polisi berusaha untuk tetap membuat arus kendaraan tidak menumpuk di satu titik.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini