Pemerintah Indonesia menjelaskan kondisi pasien kasus 1 dan 2 positif virus Corona COVID-19 berkurang dari masalah keluhan klinis. Namun mereka disebut memiliki 'beban psikologi' karena identitas terungkap.
"Dokter penanggung jawab pasien yang merawat menyampaikan (kasus) 01 dan 02 beban psikologis karena identitas terpublikasi beberapa waktu lalu," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/3/2020).
Hingga saat ini, ada 6 pasien yang positif Corona dan 5 di antaranya berasal dari cluster 'kelompok dansa' di Jakarta. Kondisi pasien kasus 3 dan kasus 4 disebut membaik dan pemerintah menjamin tidak mengumbar identitas mereka.
"Pasien 03 dan 04 jauh lebih bagus dari sebelumnya ada keluhan dan permintaan ke kita, kami memberikan garansi tidak akan mengumumkan namanya karena mereka takut seperti yang terjadi di 01-02," ujar Yuri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak Juga Video "Tim COVID-19 DKI: 56 Orang Dalam Pengawasan Virus Corona"
Pasien kasus 1 sampai kasus 5 saling berkaitan dan disebut tetap berkomunikasi. Yuri menegaskan tidak melarang mereka komunikasi lewat ponsel.
"Karena kasus 01 sampai 05 dari cluster yang sama karena itu di antara mereka ada komunikasi karena tidak larang untuk gunakan smartphone, tidak isolasi sosial, tapi isolasi fisiknya masih boleh TV juga," katanya.
Berdasarkan data yang dirangkum detikcom hingga Senin (9/3/2020), pukul 12.00 WIB, untuk kasus positif COVID-19 secara umum ada 5 orang dari cluster Jakarta. Di Singapura, ada 3 WNI positif COVID-19, 1 di antaranya sembuh. Di Australia, ada 1 WNI positif COVID-19. Di Jepang, masih tersisa 3 WNI ABK Kapal Diamond Princess yang positif COVID-19, 6 WNI lainnya sembuh. Di Taiwan ada 1 WNI positif COVID-19.
Data tersebut dirangkum detikcom lewat keterangan juru bicara penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, serta keterangan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di luar negeri.