Aqila dan puluhan temannya merupakan peserta 'Kampanye Pacitan Sehat'. Kegiatan tersebut merupakan sosialisasi Perilaku Bersih dan Sehat (PHBS). Aksi serentak yang melibatkan ratusan warga merupakan upaya mencegah penularan Covid-19.
"Dulunya belum tahu (cara cuci tangan yang benar). Sekarang jadi tahu," ucap gadis berkaos merah itu berbincang dengan detikcom di lokasi, Minggu (8/3/2020) pagi.
Sebelumnya, tim promosi RSUD dr Darsono melakukan demo cuci tangan. Gerakan serempak dengan iringan musik itu dilakukan di atas panggung tribun. Para peserta pun tampak antusias menyimak. Tak terkecuali Aqila dan teman-temannya.
Tak lama berselang, seorang petugas RSUD berkaos merah hati turun dari panggung. Tangan kanannya memegang botol hand sanitizer. Dihampirinya satu per satu peserta untuk diberi satu semprotan di telapak tangan. Mereka lantas mempraktikkan tata cara mencuci tangan seperti yang diperagakan petugas.
"Ternyata mencuci tangan banyak sekali manfaatnya. Termasuk mencegah virus corona ya," tutur Echa (12), siswa kelas 6 SDN Ploso 1 yang juga ikut dalam kegiatan.
Karakteristik virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok itu, lanjut dia, mirip influenza. Karenanya sangat mungkin bisa dicegah. Masyarakat pun tak perlu khawatir, apalagi resah. Sebaliknya masyarakat harus bersama-sama mencegah penularan virus ini.Pada kesempatan tersebut juga disampaikan sosialisasi pencegahan corona. Dr Royani, Sp. P, dari RSUD dr Darsono menjelaskan sejauh ini belum ditemukan warga Pacitan yang mengalami keluhan mengarah corona. Hanya saja, antisipasi tetap harus dilakukan.
"Yang sehat nggak perlu (pakai) masker. Yang sakit saja yang pakai (masker)," pesannya.
Selain itu, untuk membentengi diri dari corona, masyarakat diminta membiasakan berpola hidup sehat. Hal ini dapat dilakukan dengan mencuci tangan sebelum makan dan menyentuh muka. Tentu saja hal lain yang harus diperhatikan adalah olah raga, istirahat cukup, dan perasaan bahagia.
"Kalau panik, berarti pikirannya nggak bahagia," ucapnya disambut applaus peserta.
Hal senada disampaikan Bupati Indartato. Orang nomor satu di Kota 1001 Gua itu minta pencegahan penularan virus Corona dilakukan secara bersama-sama. Terlebih, antisipasi penyakit tersebut sudah menjadi atensi Presiden Jokowi hingga Gubernur Jatim.
"Saya minta apa yang disampaikan dr Royani dicamkan dengan baik dan diteruskan kepada masyarakat di sekitar tempat tinggal masing-masing," tandas Pak In.
Sementara Kapolres Pacitan AKBP Didik Hariyanto dan Dandim 0801 Letkol Inf Nuri Wahyudi sepakat pentingnya berhati-hati menyerap informasi tentang Corona. Terlebih jika informasi tersebut beredar via media sosial dan menyebabkan kepanikan. Apalagi jika sumbernya belum dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Kalau ada kiriman (informasi) lewat medsos terkait corona, pastikan klarifikasi dulu kepada pihak terkait. Jangan sampai kita malah ikut-ikutan menyebarkan berita bohong," tegas kapolres seraya menjelaskan jerat hukum UU ITE bagi menyebar hoaks.
"Covid-19 memang jadi atensi. Tapi sesuai literatur yang saya baca, bisa dicegah dengan pola hidup bersih dan sehat. Oleh karena itu ikuti instruksi pemerintah dan instasi terkait supaya kita tidak terkena," imbuh Letkol Inf Nuri Wahyudi, Dandim 0801 Pacitan. (fat/fat)