Menangkal Corona Menyebar, Ramai-ramai Menolak Kapal Pesiar Sandar

Round-Up

Menangkal Corona Menyebar, Ramai-ramai Menolak Kapal Pesiar Sandar

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Jumat, 06 Mar 2020 08:21 WIB
Kapal Pesiar Viking Sun akhirnya berlabuh di Pelabuhan Tanjung Perak, usai sebelumnya ditolak Pemkot Semarang. Kapal itu dibolehkan berlabuh tapi dengan syarat.
Kapal Pesiar Viking Sun (Foto: Angling Adhitya Purbaya)
Semarang -

Viking Sun, Kapal Pesiar pengangkut 738 wisatawan urung menurunkan penumpang di pelabuhan Semarang dan Surabaya. Secara tidak langsung mereka menjadi yang terdampak kebijakan antisipasi penyebaran virus Covid-19 atau Corona meski mereka dinyatakan sehat.

Kamis (5/3/2020) pukul 07.00 WIB kemarin seharusnya kapal berbendera Norwegia itu sudah merapat di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Namun kapal tertahan 1,5 mil dari pelabuhan karena ada pemeriksaan kesehatan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Semarang.

Tim KKP yang berjumlah 15 orang memeriksa satu persatu penumpang yang dibagi dalam 3 kelompok dan rampung sekitar 2,5 jam atau sekitar pukul 11.00 WIB. Hasilnya dirapatkan oleh forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kota Semarang.


Surat bernomor B/1201/443/2020 yang ditandatangani Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dikeluarkan dan diputuskan Viking Sun tidak boleh merapat dengan pertimbangan antisipasi Corona karena ada riwayat perjalanan dari Australia yang merupakan salah satu negara dengan kasus corona.

"Dilihat dari history-nya ternyata kapal itu pernah ke Australia. Ada masa inkubasi 14 hari kan kita tidak tahu selama itu terjadi apa," kata Wali Kota yang akrab disapa Hendi itu saat ditemui di Balai Kota Semarang hari ini.

Meski demikian demi rasa kemanusiaan, Hendi mengizinkan permintaan kapal untuk merapat ke pelabuhan untuk mengisi logistik. Namun syaratnya tidak boleh ada satupun penumpang yang turun.

"Tapi tidak ada penumpang satupun yang boleh turun. Karena keinginan kami menjaga kenyamanan, keselamatan dan kesehatan warga Kota Semarang," lanjutnya.


Sekitar pukul 17.30 WIB, Viking Sun merapat ke dermaga Tanjung Emas. Kontainer merapat diikuti forklift. Bahan-bahan itu diangkat forklift ke pintu di lambung kapal, sementara para penumpang tidak turun dan hanya melihat dari tepi-tepi kapal.

Ramainya perbincangan soal Viking Sun sebenarnya berawal dari adanya surat penolakan merapat dari Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Dalam surat itu disebut ada 2 penumpang demam, batuk, pilek, dan memiliki riwayat dari New Caledonia dan Australia.


Hasil pemeriksaan KKP Semarang menyebutkan seluruh penumpang sehat yang artinya tidak ada suspect Corona atau orang dalam pemantauan.

"Kami tadi ada 15 personel naik kapal periksa seluruh penumpang dan kru dan hasil pemeriksaan tidak ada satupun yang sakit, tidak ada yang demam, dan tidak ada gejala Corona, kapal itu aman. Saya sudah laporkan ke Pak Gubernur dan Pak Wali Kota, dan Menteri Kesehatan," kata Kepala KKP Semarang, Aryanti.


Aryanti mengungkap salah seorang penumpang memiliki riwayat jantung sempat ingin check up ke salah satu rumah sakit. Namun ia menyayangkan petugas dinas kesehatan yang datang tetap memakai baju pelindung lengkap meski pemeriksaan sudah dinyatakan clear.

"Ada satu dia memang (punya penyakit) jantung dan mau check up, orang tua, sudah minum obat teratur, tadi karena tidak boleh sandar, tapi Dinas Kesehatan Semarang ya yang mau merujuk kok pakai baju APD astronot ya, ngapain itu ya," katanya.


Untuk diketahui, kapal tersebut memiliki rute dari Darwin Australia, Labuan Bajo, Semarang, Surabaya, dan Bali. Namun di dua Kota di Indonesia sudah ada penolakan, sehingga usai isi logistik, Viking Sun berlayar menuju Timur atau Bali.

Jika penumpang turun di Kota Semarang, mereka akan diajak berkeliling ke lokasi wisata favorit seperti Kota Lama, Lawang Sewu, hingga Gedung Songo di Kabupaten Semarang. Hari ini seharusnya mereka juga melancong di Borobudur.

Halaman 2 dari 3
(alg/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads