Penampilan seorang penjual jajanan, Lia Afidah (29) tampak nyentrik dan mencuri perhatian. Ibu dua orang anak ini memakai seragam sekolah saat berjualan jajanan papeda keliling di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Selain penampilan, nama-nama menu papeda yang ditawarkan oleh Lia juga cukup menggelitik.
Di gerobak motornya, tertulis aneka macam menu yang bisa memancing senyum bagi pembacanya. Bahkan bisa disebut kurang nyambung bila dikaitkan dengan rasa yang ditawarkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti papeda rasa balado (bojo ketikung), bon cabe (mertua galak), rumput laut (teman tapi mesra), keju (konco mesra), jagung (istri idaman) dan abon (teman sejati). Menurut Lia, nama menu itu memang bukan sebuah singkatan.
"Kalau menu itu sih asal-asal saja artinya. Itu bukan singkatan kok. Sama juga pengalaman saya he..he...," kata Lia sambil tersenyum, saat ditemui detikcom, Rabu (4/3/2020).
![]() |
Seperti menu papeda balado yang ditulis bojo ketikung (pasangan ditikung), menurut Lia adalah diibaratkan merasakan pasangan hidup yang ketikung.
"Rasa balado seperti apa. Selain pedas dirasakan, juga ada manis-manis dan berasa banget. Seperti bojo ketikung," katanya.
Berbeda dengan balado, rasa bon cabe disebutnya lebih terasa lagi pedasnya. "Makanya rasanya super pedas, bagaikan bertemu dengan mertua yang galak," tambah Lia.
Demikian juga dengan rasa rumput laut, keju, jagung dan abon.
Misal rasa jagung. Lia menyebut jagung rasanya seperti ada sensasi khas jagung yang tidak pedas dan ada gurih-manisnya, seperti istri idaman.
"Ya seperti itulah asal saya memaknainya sendiri. Memang banyak yang tanya, ya seperti itu jawab saya," ujar Lia.
Papeda yang dijajakan Lia merupakan makanan kecil yang terbuat dari tepung dan telur dengan diberi aneka rasa sesuai dengan permintaan pembeli. Cara membuatnya di goreng.
Ibu dua orang anak ini menjajakannya dengan berkeliling naik sepeda motor di sekolah-sekolah tempatnya tinggal, Kampung Kampung Kranji, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan.
Saat berjualan, penampilan Lia tampak nyentrik dan mencuri perhatian dengan memakai seragam sekolah. Seragam yang dipakai Lia pun berganti tiap harinya. Dari seragam SD merah putih, seragam SMA putih abu-abu, Pramuka, bahkan baju gamis ala ibu-ibu sosialita.
Lia berjualan papeda sejak lima tahun lalu. Namun dia baru berpenampilan nyentrik setahun belakangan ini. Bukan tanpa alasan, penampilan Lia itu sengaja untuk menarik calon pembeli.
![]() |
Diakui Lia, sejak berganti penampilannya dengan memakai seragam sekolah, menjadi daya tarik sendiri bagi anak-anak untuk membeli dagangannya.
"Saat ini yang jualan papeda banyak. Dengan cara begini saya bisa menarik perhatian anak-anak di sekolahan. Satu papeda saya jual Rp 1.000," tutur Lia.
"Sejak pakai ini (seragam) ya berpengaruh pendapatannya jelas. Dengan seragam ini sampai malam bisa menghabiskan 150 telur puyuh dalam sehari, sebelumnya hanya sekitar 80 telur puyuh," ujarnya.