Cerita Ibu Penjual Papeda Nyentrik Berseragam SD, Sempat Ditertawai Suami

Cerita Ibu Penjual Papeda Nyentrik Berseragam SD, Sempat Ditertawai Suami

Robby Bernardi - detikNews
Rabu, 04 Mar 2020 19:02 WIB
Lia Afidah (29), ibu muda nyentrik berjualan papeda keliling dengan memakai seragam sekolah di Pekalongan, Rabu (4/3/2020).
Lia Afidah (29), ibu muda nyentrik berjualan papeda keliling dengan memakai seragam sekolah di Pekalongan, Rabu (4/3/2020). (Foto: Robby Bernardi/detikcom)
Pekalongan -

Penampilan nyentrik Lia Afidah (29), ibu dua orang anak yang memakai seragam sekolah saat berjualan papeda keliling ternyata sempat ditertawai oleh suaminya sendiri. Namun pada akhirnya, sang suami mendukung ide kreatif dari Lia.

Saat ditemui detikcom, Lia mengaku ide berpenampilan nyentrik saat berjualan papeda keliling itu datang begitu saja.

"Ya pertama memang sempat ditertawain suami saya. Tapi akhirnya mendukung," kata Lia di rumahnya, Kampung Kranji, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, Rabu (4/3/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lia berjualan papeda sejak lima tahun lalu dengan berkeliling naik sepeda motor di sekolah-sekolah di Kedungwuni. Namun dia baru berpenampilan nyentrik setahun belakangan ini. Bukan tanpa alasan, penampilan Lia itu sengaja untuk menarik calon pembeli.

Suami Lia, Nur Khayak (35), mengakui sempat menertawakan istrinya itu ketika melihatnya memakai seragam sekolah untuk berjualan papeda. Namun akhirnya ia merasa bangga terhadap ide istrinya tersebut.

ADVERTISEMENT

"Ya awalnya ketawa saja. Tapi idenya tidak menjiplak orang lain. Saya bangga," katanya.

Seragam sekolah yang dipakai Lia berganti tiap harinya. Dari seragam SD merah putih, seragam SMA putih abu-abu, Pramuka, bahkan baju gamis ala ibu-ibu sosialita.

Simak Video "Kenalan dengan Si Cantik Lulusan S2 yang Tak Malu Jual Tahu"

Untuk perlengkapan ala anak sekolah ini, Lia mengaku dirinya hanya bermodalkan sepatu, jam tangan, dan tas kecil. Selebihnya, dia mendapat dari adik, keponakan, hingga meminjam milik anaknya ketika tidak dipakai.

"Saya dapatkan dari keponakan-keponakan dan adik saya. Jadi saya tidak membeli. Untuk dasi merah ini, saya gantian dengan anak saya. Kalau tidak dipakai anak, ya saya pakai," ucapnya.

"Sepatu bekas yang harganya Rp 35 ribuan, ada di pasar. Sepatu seperti high heels juga saya dapat di situ dengan harga yang sama," sambungnya.

Cerita Ibu Muda Nyentrik Penjual Papeda, Sempat Diketawai SuamiIbu muda nyentrik penjual papeda di Pekalongan, Rabu (4/3/2020). Foto: Robby Bernardi/detikcom

Aktivitas Lia dimulai sejak pagi seperti ibu-ibu pada umumnya, yakni menyelesaikan pekerjaan rumah. Setelah selesai dia kemudian mengantar anaknya, Muhammad Daffa Asidki (10) dan Naira Mikaela Alzahra (6), berangkat sekolah dan dilanjutkan belanja ke pasar.

Kemudian Lia membantu suaminya menyiapkan dagangan jualan bakso keliling. Setelah itu Lia baru mempersiapkan diri untuk berjualan papeda.

Lia berjualan papeda keliling sekolah-sekolah di wilayah Kedungwuni. Aktivitas jualannya dilakukan tiga kali dalam sehari, yakni pagi, sore, dan malam.

Lia bersama suami dan dua anaknya tinggal di rumah kontrakan sederhana di Kranji. Di mata tetangganya, Lia dikenal sebagai sosok yang periang.

"Mbak Lia orangnya periang. Tidak pernah sedih, banyak temannya," kata seorang tetangga Lia, Afidun (50).

Halaman 2 dari 2
(rih/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads