Saat Pramono Anung Rindu Kritikan Fahri Hamzah-Fadli Zon ke Pemerintah

Saat Pramono Anung Rindu Kritikan Fahri Hamzah-Fadli Zon ke Pemerintah

Yogi Ernes - detikNews
Rabu, 04 Mar 2020 17:33 WIB
Talkshow yang digelar Kemitraan. (Foto: Yogi Ernes/detikcom)
Foto: Talkshow yang digelar Kemitraan. (Foto: Yogi Ernes/detikcom)
Jakarta -

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengaku kehilangan duo pimpinan DPR RI periode 2014-2019, Fahri Hamzah dan Fadli Zon. Pramono mengaku rindu akan kritik Fahri dan Fadli kepada pemerintah.

Hal itu disampaikan Pramono kala menjadi narasumber dalam talkshow 'Meneguhkan Kembali Cita-cita Reformasi' yang digelar Kemitraan di JS Luwansa Hotel, Jakarta Selatan, Rabu (4/3/2020). Pramono mulanya bicara mengenai stabilitas politik Indonesia yang sudah dirangkul.

"Tapi kalau stabilitas politiknya dirangkul dan betul-betul stabil, tidak ada dinamika, kritik, sebetulnya juga tidak baik. karena salah satu kelemahan bangsa timur, kalau tidak ada oposisi, tidak ada yang mengkritik, maka yang mengkritik, yang menjadi musuh biasanya temannya sendiri," kata Pramono.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pramono mengatakan saat ini 74 persen parlemen merupakan koalisi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia mengatakan, dengan dukungan mayoritas itu, kritik kurang bergaung dari parlemen untuk pemerintah. Karena itu, Pramono pun merindukan sosok Fadli hingga Fahri.

"Sekarang ini pemerintah 74 persen dukungan di parlemen. Kalau tidak ada partner tidak ada mitra, tidak ada yang mengawal, tidak ada yang mengontrol, tidak ada yang mengkritisi, maka saya pribadi kehilangan orang-orang seperti Fahri Hamzah, Fadli Zon untuk mengkritisi pemerintahan ini, karena itu menjadi vitamin," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Simak juga video Pramono Anung Jelaskan soal Mitos Jokowi ke Kediri:

Menurut Pramono, dalam demokrasi, dibutuhkan orang-orang seperti Fadli hingga Fahri. Kritik mereka, kata dia, bagaikan vitamin bagi pemerintah agar bekerja lebih baik lagi.

"Bahkan kadang-kadang ketika di berita nggak ada, saya sampai cari Twitternya Pak Fahri, Pak Fadli, Rocky Gerung kenapa kok nggak bersuara yang membuat kita bergairah," kata Pramono.

Karena itu, Pramono pun berharap ke depan masyarakat termasuk Kemitraan yang saat ini dipimpin oleh mantan komisioner KPK Laode M Syarif untuk tak segan mengkritik pemerintah. Sebab, menurut dia, sinergitas dan kolaborasi antara lembaga masyarakat sipil dan pemerintah sangat dibutuhkan.

"Dalam hal ini kita harus sinergi, kolaborasi dan saling menguntungkan. Posisinya adalah sejajar. Bapak bisa mengkritik, bisa masuk kapan saja di dalam pemerintahan ini, tetapi juga harapannya bisa memberikan solusi," katanya.

"Ruang publik harus dibuka seluas-luasnya. Kritik harus diberikan karena saya meyakini sebuah pemerintah yang baik adalah pemerintah yang dikritik dengan keras, tanpa kritik tidak menjadi vitamin, tidak akan bisa," pungkas Pramono.

Halaman 2 dari 2
(mae/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads