Batuk Usai Transit di Singapura Sepulang Umroh, 1 Warga Klaten Dikarantina

Batuk Usai Transit di Singapura Sepulang Umroh, 1 Warga Klaten Dikarantina

Achmad Syauqi - detikNews
Rabu, 04 Mar 2020 14:37 WIB
Gedung UGD lama RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro disiapkan untuk menangani kasus Corona
Foto: Gedung UGD lama RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro disiapkan untuk menangani kasus Corona (Acmad Syauqi/detikcom)
Klaten -

Satu jemaah umroh asal Kabupaten Klaten yang sempat mampir ke Singapura dikarantina di rumahnya. Jemaah itu dikarantina setelah mengalami batuk-batuk.

"Kemarin dari Dinas Kesehatan lapor ke kita tetapi kami minta dicek dulu di sana (Dinas). Dia umroh tapi transit di Singapura sempat satu hari," kata Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro (RSST) Klaten, dr. Juli Purnomo kepada wartawan, Rabu (4/3/2020).

Juli menuturkan yang bersangkutan mengalami batuk usai jalan-jalan di Singapura. Setelah dicek ternyata yang bersangkutan tidak mengarah ke Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah dicek hanya batuk biasa. Biasanya kalau Corona leukosit akan turun tetapi yang bersangkutan ini tidak apa-apa, tetapi dikarantina di rumah dulu agar tidak ke mana-mana," terang Juli.

Juli menuturkan untuk sementara yang bersangkutan diminta untuk tidak bepergian selama 14 hari. Ini dilakukan untuk mengantisipasi masa inkubasi virus Corona yang berumur 14 hari.

ADVERTISEMENT

"Kenapa 14 hari sebab masa inkubasi virusnya 14 hari. Setiap hari kita koordinasi dengan dinas sebab dinas yang punya wilayah," jelas Juli.

Juli menegaskan pihaknya berhati-hati untuk menangani merebaknya virus Corona. Dia mengatakan RSTT sebagai rumah sakit rujukan juga sudah siap menangani pasien dengan gejala virus Corona.

"Tidak bisa sembarang mendiagnosa sebagai Corona. Sebab kalau Corona harus dikirim sampel ke Litbangkes," sambung Juli.

Terpisah, Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Pemkab Klaten, Roni Roekmito membenarkan ada pengawasan kepada seorang warganya. Dia menyebut hingga saat ini kondisi masih aman.

"Ya, tetapi untuk identitas data di Dinkes. Tapi kondisi aman," ungkap Roni saat dihubungi detikcom.

Roni mengatakan sejak awal sudah dilakukan pemantauan dan pemeriksaan dan hasilnya masih negatif virus Corona. Namun untuk memastikannya, yang bersangkutan masih akan diawasi hingga 14 hari.

"Ya betul dipantau, tapi teknis pengawasan di Dinkes," imbuh Roni.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Klaten, Cahyono Widodo mengungkapkan yang bersangkutan berinisial INH. Pihaknya memastikan sudah melakukan antisipasi.

"Inisial INH. Dilakukan pemantauan, edukasi dan diberikan pesan kesehatan," terang Cahyono.

Halaman 2 dari 2
(ams/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads