Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan flu lebih berbahaya ketimbang virus Corona. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md juga mengamini penjelasan Terawan, bahwa flu lebih banyak membunuh orang ketimbang Corona. Berikut ini perbandingan Corona dan flu.
Dalam kajian kesehatan, tingkat kematian akibat suatu penyakit disebut case fatality ratio atau perbandingan kematian kasus (CFR). Semakin tinggi persentasenya, semakin mematikan penyakit tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak kemunculan pertama 8 Desember 2019 di Wuhan, China, virus Corona atau COVID-19 kini sudah menjangkiti ribuan manusia, tanpa pandang usia, jenis kelamin, ras, kewarganegaraan, atau jabatan.
Dari China sampai Iran, dari Korea Selatan sampai Italia, dari Amerika Serikat sampai Indonesia, kasus Corona sudah terjadi. Silakan klik tautan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ini untuk mengetahui peta persebaran virus Corona di dunia.
Berikut ini perbandingan corona vs flu:
Tonton juga Ini Perbedaan Gejala Virus Corona dengan Flu Biasa :
Virus Corona
Data WHO terkait virus Corona di seluruh dunia, hingga 3 Maret 2020:
Jumlah kasus: 91.783
Kematian: 3.123
Negara berkasus Corona: 74
Tingkat kematian: 3,4%
Flu
Data WHO terkait flu (influenza musiman):
Jumlah kasus: +/- 1 miliar per tahun
Kematian: 290-650 ribu kematian akibat penyakit pernapasan terkait flu per tahun
Negara berkasus flu: seluruh dunia
Tingkat kematian: kurang dari 1%
![]() |
Dilansir Washington Post, secara rata-rata flu (influenza musiman) menewaskan 0,1% orang yang terinfeksi. Namun pernah suatu masa, flu benar-benar mengkhawatirkan dunia. Itu terjadi pada 1918, ketika flu mencatatkan tingkat kematian hingga sekitar 2%, pandemi flu itu menewaskan puluhan juta orang.
Sebelumnya, Menkes Terawan berbicara mengenai perbandingan virus Corona dan flu. Konteksnya adalah keheranan Terawan mengenai hebohnya publik terhadap Corona, padahal flu dinilainya lebih mematikan.
"Padahal flu batuk-pilek yang biasa terjadi pada kita itu angka kematiannya lebih tinggi daripada yang ini, Corona. Tapi kenapa ini bisa hebohnya luar biasa?" ujar Terawan di Kantor Kementerian Kesehatan, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (2/3).
![]() |
Menkopolhukam Mahfud Md juga berbicara hal serupa, mengulang yang disampaikan Terawan bahwa flu lebih mematikan ketimbang Corona.
"Yang lebih banyak membunuh itu justru flu biasa daripada Corona itu. Itu menurut penjelasan Menteri Kesehatan. Oleh sebab itu, masalah teknis penangan sekarang jangan bicara sendiri-sendiri termasuk saya, saya hanya menyampaikan itu sudah terpusat," jelas Mahfud di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (3/2).