Tes Urine Temannya Negatif, Kematian Santri Sukabumi Masih Misteri

Tes Urine Temannya Negatif, Kematian Santri Sukabumi Masih Misteri

Syahdan Alamsyah - detikNews
Minggu, 01 Mar 2020 11:37 WIB
The dead womans body. Focus on hand
Ilustrasi mayat. (Foto: Thinkstock)
Sukabumi -

Kematian lelaki, inisial Fir, santri dari salah satu pondok pesantren di Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, masih menjadi misteri. Sejumlah pengakuan dari temannya sesama santri, AS, kepada polisi soal penggunaan narkoba dianggap tidak memiliki dasar yang kuat karena minim saksi dan alat bukti.

Sekadar diketahui, Fir dan AS ditemukan terkapar di persawahan. AS selamat dan menjalani penanganan medis.

Polres Sukabumi terus menyelidiki kasus tersebut. Namun hingga saat ini belum ada perkembangan terbaru terkait kematian Fir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih belum ada (keterangan terbaru)," kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Rizka Fadhila, Minggu (1/3/2020).

Ketika ditanya soal penyebab kematian, Rizka hanya menjelaskan hal itu masuk ke materi (penyelidikan). "Sudah masuk materi itu, nanti saja kalau sudah terang benderang," kata Rizka singkat.

ADVERTISEMENT

Jawaban singkat juga didapat detikcom dari Kasat Narkoba AKP Jimmy Sihite. Sebelumnya Jimmy menyebut hasil tes urine AS negatif, tidak ditemukan barang bukti narkoba yang sebelumnya disebut digunakan oleh remaja asal Jakarta itu.

"Kita masih menggali info dari dia (AS)," singkat Jimmy ketika ditanya kematian Fir yang kembali menjadi misteri.

Simak Video "Bejat! Ini Guru Agama yang Cabuli Murid di Aceh"

Rehab yang dilakukan polisi kepada AS ini berdasarkan keterangan bahwa dia pernah menggunakan tembakau gorila. "Pengakuan itupun tanpa ada saksi yang menguatkan," ucap Jimmy.

Berdasar catatan detikcom dari polisi yang menggelar penyelidikan atas peristiwa tersebut, sempat ditemukan dugaan adanya penggunaan narkoba. Polisi kemudian mengungkap kronologi di balik peristiwa tersebut berdasarkan keterangan dari korban selamat (AS)

"Mereka mengisap (narkoba) sintetis, nge-fly si korban yang selamat inisial AS terkapar ke area persawahan. Sementara korban inisial FIR terkapar ke saluran air," kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Rizka Fadhila kepada detikcom, Jumat (28/2).

Pengakuan AS ke polisi usai nge-fly dia merasakan halusinasi dan berfantasi seolah merasakan terbang dan seluruh tubuh tidak bisa digerakkan.

"Temannya udah masuk ke selokan, dia sempat tepuk-tepuk badan temannya ya kayak nge-fly gitu enggak ada respons. Entah takut atau gimana untuk menjaga tetap tersadar dia bergulingan di sawah sambil berteriak minta tolong," tutur Rizka.

Halaman 2 dari 2
(sya/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads