Lima partai yang berkoalisi tersebut adalah PDIP, Demokrat, Gerindra, NasDem, dan Hanura. Mereka sepakat membentuk koalisi setelah pertemuan di Mojokerto, Selasa (25/2/2020). Namun siapa pasngan yang akan diusung dalam kontestasi tersebut?
Ketua DPC PDIP Banyuwangi, Made Cahyana Negara belum memberikan jawaban pasti siapa yang akan diusung menjadi orang nomor satu di Bumi Blambangan. Namun yang pasti, dirinya menginginkan calon tersebut adalah warga Banyuwangi.
"Yang pasti kita ingin adalah warga Banyuwangi asli," ujarnya kepada wartawan, Jumat (28/2/2020).
Pihaknya mengaku hingga saat ini kelima partai belum ditentukan siapakah pasangan yang akan diusung di Pilkada Banyuwangi 2020. "Kami akan melakukan pertemuan lanjutan untuk membahas sosok yang akan kami usung," akunya.
Sementara Ketua DPC Gerindra Banyuwangi Naufal Badri menuturkan, kelima pimpinan parpol bersepakat mengusung cabup-cawabup asal Bumi Blambangan.
"Kalau bisa calon yang kami usung asal Banyuwangi. Sehingga komunikasi antara bupati dan pimpinan parpol lebih terbuka," kata dia.
Berdasar hasil Pemilu 2019, kelima parpol tersebut berhasil meraih 30 kursi DPRD Banyuwangi. Angka ini setara dengan 60 persen kursi dewan Bumi Blambangan.
Artinya, jika PDIP, Demokrat, NasDem, Gerindra, dan Hanura benar-benar berkoalisi, maka kekuatan gabungan parpol tersebut jauh melampaui persyaratan minimal untuk dapat mengusung pasangan cabup-cawabup.
Sebab, mengacu ketentuan Peraturan KPU No 18 Tahun 2019, untuk dapat mengusung pasangn cabup-cawabup, parpol atau gabungan parpol harus memperoleh paling sedikit 20 persen kursi DPRD di daerah yang bersangkutan. (fat/fat)