Anggota TNI dan Polri terlibat keributan di Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Peristiwa ini mengakibatkan tiga polisi terluka, termasuk kapolsek.
"Menurut laporan, hanya tiga personel yang terluka. Saat ini ada beberapa yang terluka dari pihak Polri, seperti kapolsek dan beberapa anak buah," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (27/2/2020).
Asep menuturkan keributan terjadi pada Kamis (27/2). Keributan, menurut Asep, terjadi karena ada kesalahpahaman di antara dua pihak.
"Saya ingin mengapit situasi yang terjadi di Tapanuli Utara, di mana telah terjadi kesalahpahaman antara anggota TNI dan Polri. Saat ini seluruh pimpinan tertinggi TNI dan Polri di Polda Sumatera Utara, demikian juga di jajaran bawahnya, telah melakukan sebuah upaya konsolidasi, termasuk rekonsiliasi," jelas Asep.
Asep menerangkan, satu dari tiga personel Polri yang menjadi korban luka adalah Kapolsek Pahae Jae AKP Ramot S Nababan. Ramot mengalami luka di bagian kepala.
"Luka ringan di bagian kepala," ujarnya.
Asep mengatakan situasi di Tapanuli Utara saat ini sudah kondusif. Dia pun mengatakan keributan antara anggota TNI dan Polri ini tidak menyebabkan ricuh lanjutan. Asep pun menjelaskan masyarakat sipil tidak ada yang menjadi korban.
"Tidak ada masyarakat yang terluka. Karena, begitu permasalahan itu terjadi karena kesalahpahaman TNI dan Polri, masyarakat menjauh," ucap dia.
Sebelumnya, keributan yang diduga melibatkan oknum TNI dan Polri terjadi di Tapanuli (Taput), Sumatera Utara (Sumut). Peristiwa itu terjadi tadi siang.
"Betul. Kejadiannya siang tadi," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja, Kamis (27/2).