Duka Jemaah dan Efek Bola Salju Penghentian Umroh

Round-Up

Duka Jemaah dan Efek Bola Salju Penghentian Umroh

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 28 Feb 2020 08:31 WIB
Suasana Umrah di Kakbah
Ilustrasi umroh Foto: Erwindar/detikcom
Jakarta -

Pemerintah Arab Saudi menyetop sementara perjalanan umroh akibat merebaknya virus corona (COVID-19), hal itu berimbas kepada jemaah asal Indonesia. Jemaah RI yang akan berangkat ke Arab Saudi terancam gagal berangkat. Bagaimana cerita jemaah dan efeknya?

Dilansir AFP, Kamis (27/2/2020), pengumuman penyetopan sementara kunjungan jemaah umroh ini disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri lewat keterangan resmi. Saudi juga mengatakan pihaknya juga menunda visa-visa untuk kunjungan turis dari negara-negara yang terjangkit corona.

"Pemerintah menunda sementara kunjungan umroh ke Masjid Nabawi di wilayah Kerajaan," demikian kata Kementerian Luar Negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya melarang kunjungan dalam rangka ibadah umroh, Saudi juga menghentikan sementara kunjungan ke Masjid Nabawi, Madinah. Hal itu semakin memperdalam penyetopan kunjungan jemaah umroh.

"Menghentikan sementara warga negara asing masuk ke Kerajaan Arab Saudi dalam rangka ibadah umroh dan mengunjungi Masjid Nabawi," demikian rilis dari Kemlu Arab Saudi yang diterima detikcom setelah diterjemahkan Dubes RI Agus Maftuh Abegebriel, Kamis (27/2/2020).

ADVERTISEMENT

Simak Video "Arab Saudi Batalkan Umroh, Jemaah Diantar Pulang Agen Travel"

Salah satu biro umroh dan haji di DIY, Hasuna, sudah mendapatkan informasi tentang penyetopan sementara ibadah umroh ke Arab Saudi. Hanya, pihaknya belum mendapatkan informasi resmi dari Kementerian Agama soal ini.

"Kami belum mendapat konfirmasi dari Kemenag mulainya kapan dan sampai kapan (pelarangan jemaah dari Indonesia umrah ke Arab Saudi)," kata Direktur Hasuna Biro Tour Umrah dan Haji, Ahmad Fuad, saat dihubungi detikcom melalui telepon, Kamis (27/2/2020).

Fuad tak menampik kebijakan tersebut bakal berdampak pada jadwal keberangkatan jemaah yang menggunakan jasanya. Sebab, ada ratusan jemaah yang sudah mendaftar melalui biro miliknya.

"Yang jelas, kalau dihitung dari Maret sampai April ada sekitar 500 jemaah yang belum berangkat," ucap Fuad.

"Jadi nanti di Maret ada hampir 100 jemaah yang rencananya tanggal 19, tapi tidak tahu apakah masuk yang kena itu (penyetopan). Terus di minggu ketiga April sebelum Ramadhan ada sekitar 400 jemaah," sambungnya.

Dia memprediksi ke-500 calon jemaah umroh yang menggunakan bironya bakal mengalami penundaan jadwal keberangkatan. Dia memastikan bakal segera menginformasikan ini kepada jemaah.

"Ya kami beri tahu jemaah. Nanti kami juga akan ke penerbangan bisa diundur kapan (keberangkatannya). Paling Syawal habis Ramadhan (keberangkatan jemaah), karena kalau pas Ramadhan (biaya umroh) mahal," katanya.

Di Surabaya, ratusan jemaah umroh menumpuk di Bandara Internasional Juanda. Jemaah dari tiga agen travel itu berasal dari Kota Situbondo, Madura, dan Sidoarjo. Mereka berdatangan ke Bandara Juanda mulai pukul 10.00 WIB, Kamis (27/2/2020).

Penumpukan ini terjadi lantaran pemerintah Arab Saudi mengambil kebijakan menghentikan sementara kegiatan umroh dari Indonesia. Diperkirakan penghentian dilakukan sekitar 2 minggu.

Jemaah yang tidak jadi berangkat berasal dari travel Al-Hadi Situbondo sebanyak 200 orang, travel Citra Mulia Madura sebanyak 50 orang, dan Dallas Wisata 118 orang.

"Secara manusiawi kecewa, tapi secara umat diambil hikmahnya saja. Keputusan dari Arab Saudi sifatnya sementara untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Meski kaget dan mendadak, saya memaklumi," kata seorang jemaah travel Dallas Wisata, Jumadi Widodo (60), warga Pondok Jati, Sidoarjo, kepada detikcom di lokasi.

Hal senada diungkapkan As'ari (53), warga Bondowoso. Jemaah agen travel Al-Hadi ini mengaku bersama 200 orang sempat kecewa.

"Kenapa pembatalan ini dilakukan mendadak. Tapi mudah-mudahan ada iktikad baik dari agen travel jika nanti diizinkan berangkat, seperti tidak mengenakan biaya kembali," jelas As'ari, yang berangkat dengan istrinya.

Kepala Kanwil Kemenag Jatim, Ahmad Zayadi, mengatakan sebanyak 84.855 calon jemaah di Jatim terancam batal umroh dalam waktu dekat. Itu setelah ada kebijakan dari pemerintah Arab Saudi yang menghentikan sementara kehadiran jemaah umrah dari luar negara untuk mencegah penyebaran virus corona.

Dari jumlah itu, kata Ahmad, yang pembayarannya sudah lunas ada 81.944 jemaah. Berapa lama puluhan ribu jemaah ini akan tertahan ibadah umrohnya? Ahmad belum bisa menjanjikan dan masih menunggu rapat koordinasi yang dilakukan kementerian.

"Kami nunggu rakor kementerian PMK yang melibatkan kementerian agama, kementerian luar negeri dan perhubungan, angkasa pura," kata Ahmad kepada wartawan di Kantor Kanwil Kemenag Jatim, Kamis (27/2/2020).

Sementara itu, jemaah umroh asal Riau sudah ada yang transit di Malaysia dan tiba di Madinah. Mereka direncanakan akan kembali ke Tanah Air usai ada informasi Arab Saudi menyetop sementara kunjungan jamaah umroh.

"Ada laporan lagi kita terima calon jemaah umroh yang akan berangkat dari Kuala Lumpur, Malaysia. Sekarang ini lagi proses pulang lagi ke Pekanbaru," kata Ketua Association of The Indonesia Tours and Travel Agencies (Asita) Riau, Dede Firmansyah, kepada detikcom, Kamis (27/2/2020)..

"Jadi sekarang ada jemaah umroh yang sudah tiba di Madinah harus pulang kembali," tambahnya.

Ribuan calon jemaah umroh asal Makassar juga tertunda keberangkatannya. Terkait hal tersebut, DPD Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji Umroh Republik Indonesia (AMPHURI) Sulawesi Maluku Papua akan memberi pemahaman pada ribuan calon jemaah yang sudah siap berangkat, untuk memahami kebijakan luar negeri pemerintah Arab Saudi.

"Kita berharap penundaan ini tidak lama, karena ini juga untuk kepentingan negara-negara Islam dan pemerintah Saudi sendiri sebagai penjaga Haramain," Ketua DPD AMPHURI Sulampapua, Azhar Gazali dalam keterangannya Kamis (27/2/2020).

Menurut Azhar, setiap pekan rata-rata jemaah yang berangkat ke Tanah Suci sebanyak 1.200 orang, atau rata-rata per tahun sebanyak 60.000 jemaah, yang terbang melalui hub bandara internasional Sultan Hasanuddin, Makassar.

Jemaah umroh asal Sumatera Selatan juga mengalami nasib tak enak. Salah satunya, 112 calon jemaah umroh dari Palembang kini tertahan di Singapura.

"Saat ini kami yang tertahan ada sekitar 112 calon jemaah umroh. Ini terdiri dari lima biro perjalanan di Palembang," ujar Leader Prabu Tour, Eef Romain, kepada detikcom, Kamis (27/2/2020).

Seluruh jemaah, kata Eef, berangkat dari Palembang pada pukul 09.00 WIB hari ini dan tiba di Singapura sekitar pukul 11.00 WIB. Tetapi saat akan melanjutkan perjalanan ke Jeddah, calon jemaah tertahan karena penghentian sementara penerbangan.

Ada pula jemaah umroh yang tertahan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Cengkareng, Tangerang, yang hendak berangkat ke Arab Saudi, rombongan ini mengaku sudah menunggu sejak pukul 07.00 WIB, Kamis (27/2/2020).

Salah satu jamaah, Novi, yang berasal dari Temanggung dan transit di Bandara Soetta. Dia berharap akses menuju Arab Saudi dapat segera dibuka kembali. Novi mengaku tidak keberatan atas adanya penutupan akses menuju Arab Saudi. Dia dapat memaklumi alasan pemerintah Arab Saudi menutup akses ke sana.

"Kalau rasa sedih ya... cuma kalau kecewa juga nggak, cuma karena mungkin buat kebaikan kita semua sudah tahu semualah kalau Corona itu sudah mendunia, jadi memang untuk kebaikan kita nggak apa-apalah," ujar Novi.

Adanya penyetopan sementara kunjungan jemaah umroh, Kedubes Republik Indonesia untuk Arab Saudi tak tinggal diam. Dubes RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, mengatakan akan memperjuangkan nasib jemaah yang sudah dapat visa.

"Berdasarkan komunikasi Dubes RI dengan Menteri Haji dan Umroh Arab Saudi, Dr. Mohammed Saleh Benten, diperoleh informasi bahwa Kementerian Haji dan Umroh sudah resmi menghentikan visa umrah untuk sementara. Dubes RI juga sedang perjuangkan nasib calon jemaah umrah yang sudah mendapatkan visa," bunyi keterangan KBRI Riyadh yang diterima, Kamis (27/2/2020).

Sementara Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi memahami alasan Kerajaan Arab Saudi menutup penerbangan umrah dari luar negeri. Budi menyebut pihak maskapai pesawat tetap akan memulangkan jemaah umroh dari Arab Saudi ke Indonesia.

Pemerintah juga memastikan penundaan penerbangan ke Arab Saudi. Kebijakan tersebut juga berimbas kepada jemaah umroh, termasuk dari Indonesia, tidak bisa terbang ke Arab Saudi.

"Itu kan otoritas Saudi kan tidak menerima. Jadi jelas penerbangan tidak akan dilakukan lagi ke Saudi kecuali yang sudah terlanjur hari ini," Budi Karya ditemui di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat.

Halaman 2 dari 8
(rfs/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads