Pemerintah Arab Saudi sementara waktu menghentikan perjalanan umrah. Hal tersebut berimbas ke seluruh jemaah umrah asal Indonesia.
Seorang jemaah, Ahmad Ramadon, di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Cengkareng, Tangerang, yang hendak berangkat ke Arab Saudi, mengaku sudah menunggu sejak pukul 07.00 WIB, Kamis (27/2/2020). Ramadon sendiri berasal dari Temanggung, Jawa Tengah.
"Jam 01.00 dini hari saya berangkat keluar dari rumah. Masing-masing semua bukan hanya saya, tapi semua (rombongan) keluar dari rumah itu jam 01.00 dini hari menuju ke bandara Semarang jam 05.00. Jam 06.00 terbang, sampai sini jam 07.00. Jam 07.00 cek ini segala macam terus kita masuk sekitar jam 10 lebih sekian ke ruang tunggu. Dalam catatan tiket boarding jam 11.40 ke Jeddah," kata Ramadon di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ramadon menjelaskan baru mendapat informasi pembatalan keberangkatan ke Arab Saudi pada pukul 12.00 WIB. Dia mendapat informasi bahwa pemerintah Arab Saudi saat ini sedang menutup akses penerbangan terhadap semua negara.
"Tapi begitu sampai jam 12.00, kita diberi tahu bahwa penerbangan di-cancel karena pemerintah Arab Saudi menolak kedatangan jemaah umrah dari seluruh dunia," ucap Ramadon.
Selain itu, ada jemaah lain, Novi, yang berasal dari daerah yang sama dengan Ramadon. Dia berharap akses menuju Arab Saudi dapat segera dibuka kembali.
"Harapannya sih kalau untuk niatnya kan mau umrah kan jadi sebisa mungkin dibuka kembali aksesnya ke Mekah-Madinah," ucap Novi.
Novi mengakui tidak keberatan atas adanya penutupan akses menuju Arab Saudi. Dia dapat memaklumi alasan pemerintah Arab Saudi menutup akses ke sana.
"Kalau rasa sedih ya... cuma kalau kecewa juga nggak, cuma karena mungkin buat kebaikan kita semua sudah tahu semualah kalau Corona itu sudah mendunia, jadi memang untuk kebaikan kita nggak apa-apalah," ujar Novi.
Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi angkat suara terkait pembatalan penerbangan umrah ke Arab Saudi. Dia tidak menyangka peristiwa itu bisa terjadi tapi dapat memahami tindakan yang dilakukan pemerintah Arab Saudi.
"Ya kalau boleh ngomong terus terang kita sudah membayangkan akan terjadi ya. Tetapi kita tidak surprise juga ini dilakukan mendadak dalam 1 hari. Namun demikian, kita tetap memahami tentang apa yang diambil oleh Arab Saudi karena ini kan berkaitan dengan kesehatan manusia dalam skala yang global. Jadi kita tidak menyangka juga tadi pagi itu," ujar Budi.
Seperti diketahui, pemerintah Kerajaan Arab Saudi menginformasikan warga negara asing ditunda sementara masuk ke Arab Saudi dalam rangka umrah dan ziarah ke Masjid Nabawi. Dubes RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, memperjuangkan nasib jemaah yang sudah mendapat visa.
"Berdasarkan komunikasi Dubes RI dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Dr Mohammed Saleh Benten, diperoleh informasi bahwa Kementerian Haji dan Umroh sudah resmi menghentikan visa umrah untuk sementara. Dubes RI juga sedang perjuangkan nasib calon jemaah umrah yang sudah mendapatkan visa," bunyi keterangan KBRI Riyadh yang diterima, Kamis (27/2).