Kasus Ditutup, Balita Yusuf Ditemukan Tanpa Kepala Dinyatakan Tewas Tenggelam

Kasus Ditutup, Balita Yusuf Ditemukan Tanpa Kepala Dinyatakan Tewas Tenggelam

Suriyatman - detikNews
Kamis, 27 Feb 2020 17:56 WIB
Jumpa pers kasus balita Muhammad Yusuf Ghazali.
Jumpa pers kasus balita Muhammad Yusuf Ghazali. (Suriyatman/detikcom)
Samarinda -

Polisi menghentikan penyelidikan kasus balita Muhammad Yusuf Ghazali (4), yang ditemukan dalam kondisi tewas tanpa kepala. Polisi menutup kasus ini setelah hasil autopsi menunjukkan tidak ada kekerasan pada tubuh korban.

"Berdasarkan hasil autopsi terhadap Yusuf yang dilakukan Selasa (18/2) pekan lalu di TPU Muslimin, Jalan Damanhuri, kami tim Forensik Mabes Polri telah melakukan penelitian dan memastikan tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Yusuf," kata dokter spesialis forensik Mabes Polri, Kombes Sumy Hastry Purwanti, di Aula Polresta Samarinda, Kamis (27/2/2020).



Bayi Yusuf ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di anak Sungai Karang Mumus di Jalan Pangeran Antasari II pada 8 Desember 2019. Hastry menyebut hilangnya kepala bayi Yusuf karena pembusukan tubuh korban.

"Hilangnya kepala karena adanya pembusukan setelah jenazahnya berada 16 hari di dalam air," imbuhnya.

Lebih lanjut dia mengatakan struktur tulang di tubuh bayi Yusuf lengkap, bahkan berdasarkan penelitian tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan. Karena itu, polisi memastikan bayi Yusuf tewas tenggelam.

"Tidak ditemukan tanda kekerasan di jasad Yusuf, jadi bisa dibilang Yusuf meninggal karena tenggelam," kata Hastry.



Sementara itu, Kapolresta Samarinda Kombes Arif Budiman menambahkan hasil forensik membuat penyelidikan kasus tewasnya balita Yusuf berakhir. Polisi sudah menetapkan dua pengajar di PAUD Jahnatul Ahfan sebagai tersangka karena kelalaian yang mengakibatkan Yusuf meninggal dunia.

"Otomatis berakhir dan kita sudah tetapkan dua orang guru PAUD sebagai tersangka" jelas Arif.



Sementara itu, menanggapi hasil autopsi yang dilakukan Mabes Polri, ayah kandung bayi Yusuf, Bambang, mengaku pasrah. Pihak keluarga, kata Bambang, sudah tenang lantaran kasus tewas anaknya sudah jelas.

"Alhamdulillah kini sudah jelas penyebab kematian anak kami, karena sebelumnya kematian anak kami terkesan banyak kejanggalan, kini kami bisa lega," kata Bambang.

Halaman 2 dari 2
(idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads