Mahasiswi Fashion Design Bussines Universitas Ciputra Surabaya, Ajeng Nurillah Wibowo sempat merasa dirinya salah jurusan. Sampai akhirnya dia bisa menciptakan kacamata yang dari tutup botol bekas.
"Sempat mikir salah, karena awalnya masuk fashion aku kira menggambar, berkarya, kesenian sesuka kita gitu. Eh ternyata jurusan fashion itu harus ada polanya seperti membuat baju," kata Ajeng kepada detikcom di Surabaya, Kamis (27/2/2020).
Ajeng mengaku, ia bukan tipikal orang yang ribet. Apalagi sebagai mahasiswi ia harus mengikuti perintah dosen sehingga imajinasinya tidak berkembang.
Selama tiga semester awal, Ajeng tidak bisa mengeluarkan ide-idenya. Sampai pada semester 4, ia mengambil mata kuliah aksesoris yang mulai membuat dirinya kembali bersemangat.
"Gatau kenapa aku suka matkul itu terus ada dua dosenku yang memang sangat membantu untuk membuat imajinasiku berkembang. Mereka gak membatasi aku untuk berkarya," terangnya.
Pada akhir tahun 2019 kemarin, Ajeng mengetahui adanya pengumuman mahasiswa yang akan berangkat ke New York Fashion Week 2020. Ajeng termotivasi karena yang berangkat hanya mahasiswi yang mempunyai karya terbaik.
"Awalnya aku malah cuma pingin ikut, tapi gak bikin apa-apa. Eh ternyata gak boleh, karena yang berangkat harus yang dipilih, berkepentingan, bukan tim hore gitu," ungkapnya.
Setelah 3 minggu proses seleksi, akhirnya dipilih 7 orang mahasiswa dan Ajeng menjadi salah satunya. Ia mengaku senang dan tidak menyangka bisa berpartisipasi di New York Fashion Week 2020.
"Perasaan saat itu seneng sih, speechless. Jadi kalau untuk sekarang sih gak mau pindah jurusan, karena uda semester akhir. Lagipula aku uda suka dengan jurusan fashion ini," ujarnya.
Ajeng berpesan kepada para anak muda milenial untuk terus berkarya. Terlebih karya itu bisa bermanfaat untuk masyarakat dan lingkungan sekitar.
"Kalau jadi influencer berkarya tapi tidak berguna buat apa, apalagi zaman kekinian, ikut arus. Yang muda yang beda, berani berkarya untuk masyarakat, jangan ikut arus aja," pungkasnya.