Ratusan warga Desa Puusuli, Kecamatan Andowia, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) hingga saat ini masih membersihkan sisa-sisa lumpur akibat banjir. Warga menduga lumpur ini berasal dari tumpukan sisa ore nikel salah satu perusahaan tambang.
Udin, salah seorang warga mengatakan banjir pertama kali terjadi di daerah tersebut. Warga pun menduga jika ini akibat aktivitas pertambangan di atas pegunungan.
"Dari perusahaan, karena yang tidak ada ore nikelnya tanahnya dipisahkan to. Mungkin menumpuk pas datang hujan langsung turun ke kami dampaknya," katanya
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun menyayangkan adanya aktivitas pertambangan yang tidak memperhatikan dampak terhadap warga. Apalagi ratusan warga ini merupakan korban banjir bandang yang terjadi pada Juni 2019 lalu.
"Kami ditempatkan pemerintah untuk sementara di sini, jadi rumah hunian sementara. Tidak pernah terjadi banjir di daerah ini, baru kali ini," ujarnya.
Ke depan, warga berharap pemerintah dalam memberikan izin pertambangan bisa memperhatikan dampak terhadap warga. "Kami berharap agar secepatnya ada bantuan," harap Udin.
(gbr/gbr)