Pemerintah menggelar misi kemanusiaan kedua terkait wabah virus corona. Setelah berhasil mengevakuasi-mengobservasi-mengembalikan ratusan WNI dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, CHina, Pemerintah menjemput 188 WNI dari kapal pesiar World Dream yang berhenti beroperasi akibat virus corona.
Hari ini, Selasa (26/2/2020), para WNI dijemput menggunakan KRI Soeharso milik TNI Angkatan Laut (AL). Area penjemputan adalah perairan Selat Durian, Kepulauan Riau (Kepri).
"TNI AL memfasilitasi evakuasi WNI Anak Buah Kapal (ABK) MV. World Dream menuju KRI dr. Soeharso-990 di Perairan Selat Durian, Kepulauan Riau, pada hari Rabu, tanggal 26 Februari 2020," tulis Dinas Penerangan (Dispen) TNI AL dalam keterangan resmi, hari ini.
Berikut kabar terbaru soal rencana observasi 188 WNI:
195 Personel Gabungan Ditempatkan di Pulau Sebaru
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya Yudo Margono melepas 195 personel Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) dari TNI, Polri, Kementerian dan Lembaga untuk ditempatkan di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu sebagai lokasi observasi 188 WNI ABK World Dream. Dalam upacara pelepasan itu, Yudo memberi pesan kepada seluruh personel kalau ini merupakan tugas yang mulia. Total pasukan adalah 762.
Yudo mengatakan, meski tugas Kogasgabpad ini dilakukan secara mendadak, tak ada kata tidak siap. Sebab, prajurit dibentuk untuk melakukan tugas kapan pun dan di mana pun.
"Walaupun waktu yang diberikan cukup singkat, namun tidak ada yang tidak siap bagi prajurit kapan pun diperintah kita harus segera laksanakan kita buat organisasi kita siap segalanya, sekali lagi kita siap melaksanakan kegiatan," ujar Yudo di Markas Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (26/2/2020)
Di hadapan 195 personel Kogasgabpad, Yudo meminta agar semuanya dapat saling bekerja sama dengan baik. Sehingga, tugas yang dirasa sulit apabila dilakukan secara bersama akan dapat dilalui dengan baik.
Lama Tempuh KRI Soeharso ke Pulau Sebaru 50 Jam
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya Yudo Margono, mengatakan proses evakuasi akan dimulai pukul 10.00 WIB saat KRI Soeharso tiba di Selat Durian. Kemudian, para ABK akan terlebih dahulu menjalani tes kesehatan. Setelahnya, pukul 14.00 WIB, KRI Dr. Soeharso (SHS) akan bertolak ke Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, Jakarta.
"Rencananya, rekan kita WNI dalam ini ABK World Dream akan melaksanakan transfer ke World Dream ke KRI SHS yang rencananya nanti jam 10.00 WIB. Kemudian akan dilaksanakan apa namanya tes darah kemungkinan dari Kemenkes. Setelah itu kurang lebih jam 13.00 WIB atau jam 14.00 WIB kapal SHS akan tolak menuju ke Sebaru," kata Yudo.
Yudo memprediksi KRI Soeharso yang membawa 188 WNI ABK dari World Dream akan tiba di Pulau Sebaru, Jumat (28/2). Setelah tiba, ke-188 WNI tersebut akan langsung ditempatkan di lokasi observasi.
"Sehingga harapannya kita hari Jumat mereka sudah datang di Sebaru, kurang lebih jam 16.00 WIB. Nanti akan kita transfer ke darat," ucap dia.
![]() |
3 Heli Disiagakan Untuk WNI Suspect Virus Corona
Masih kata Yudo Margono tiga helikopter disiagakan dalam penanganan observasi 188 WNI anak buah kapal (ABK) kapal pesiar World Dream di Pulau Sebaru. Tiga helikopter itu milik TNI dan BNPB dikerahkan untuk berjaga manakala di antara 188 WNI ABK, ada yang suspect virus Corona.
"Peralatan untuk observasi apabila terjadi suspect (Corona), dan heli emergency apabila sewaktu-waktu diperlukan semuanya," ucap Yudo.
Ketiga helikopter itu akan ditempatkan di tiga lokasi berbeda. Helikopter pertama ditempatkan di Pulau Pantara, dekat Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu.
Helikopter kedua akan ditempatkan di KRI Banda Aceh yang juga disiagakan 300 meter dari Pulau Sebaru. Sementara helikopter ketiga disiagakan di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta
Presiden Jelaskan Alasan Lebih Dulu Evakuasi WNI di Kapal Wolrd Dream
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara mengenai alasan ABK di World Dream dievakuasi terlebih dahulu dibanding kru kapal pesiar asal Indonesia di Diamond Princess, Jepang. Jokowi mengatakan jumlah WNI yang berada di World Dream lebih banyak.
"Jadi kita ini mendapatkan dua hal yang harus kita selesaikan secara bersamaan, yaitu ABK yang ada di World Dream dan ABK, kru yang ada di Diamond Princess. Kemarin sudah rapatkan beberapa kali dan diputuskan terlebih dahulu yang berada World Dream. Jumlahnya lebih banyak, yaitu 188, yang itu juga berada di dekat kita sehingga kita putuskan saya perintahkan ini diselesaikan dulu, pakai KRI Soeharso dan dibawa," kata Jokowi di JCC, Senayan, Jakarta Pusat.
![]() |
39 Dokter Spesialis Disiagakan untuk Observasi
Kepala Pusat Krisis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Budi Sylvana mengatakan ada sedikit perbedaan dalam observasi 188 WNI anak buah kapal (ABK) World Dream di Pulau Sebaru dibanding yang dilakukan di Natuna, Kepulauan Riau. Perbedaannya adalah dokter spesialis yang diterjunkan lebih banyak.
"Secara umum perlakuannya masih observasi, secara umum sama dengan yang di Natuna. Cuma kali ini Kemenkes menurunkan tim multidisiplin spesialis, dokter multidisiplin, ada dari penyakit dalam, spesialis anastesi, spesialis paru, spesialis jiwa, spesialis psikologi," ujar Budi di Markas Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Total, ada 39 dokter spesialis yang disiagakan di Pulau Sebaru. Sementara dokter spesialis yang disiagakan di Natuna untuk mengobservasi WNI dari Wuhan berjumlah 25 orang. Para dokter spesialis itu berasal dari RSCM Kencana, RS Fatmawati, RSPI Dr Sulianti Sarono, RS Jantung, RS Umum Pusat Persahabatan, dan RSPAD Gatot Soebroto.
"Pak Menteri (Kesehatan) juga sudah berkali-kali mewanti ke kami jangan sampai kecolongan. Tugas kami yang di bawah untuk melakukan ini, maksudnya jauh lebih baik," kata dia.
3 RS Disiapkan untuk Rujukan WNI Suspect Virus Corona
Pemerintah telah menunjuk tiga rumah sakit untuk menampung suspect Corona bila ditemukan di 188 WNI anak buah kapal (ABK) World Dream yang diobservasi di Pulau Sebaru. Ketiga rumah sakit itu yakni RSPI Dr. Sulianti Saroso, RS Umum Pusat Persahabatan dan RSPAD Gatot Soebroto.
Proses Evakuasi dari Kapal World Dream Berjalan Lancar
WNI ABK World Dream yang dievakuasi berjumlah 188 orang, yang terdiri dari 172 laki-laki dan 16 perempuan. Seluruhnya telah dinyatakan negatif virus Corona (COVID-19). Evakuasi dilakukan dalam dua kloter.
"Didukung cuaca yang cerah dan kerjasama yang sangat baik, proses evakuasi berjalan dengan baik dan lancar. Transfer personel dilakukan dua sortie dengan menggunakan Transfer Boat MV World Dream menuju KRI dr. Soeharso," ulis Dinas Penerangan (Dispen) TNI AL dalam keterangan resmi.
![]() |
Tempat Observasi di Pulau Sebaru Berwujud Mini Hospital
Kepala Pusat Krisis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Budi Sylvana mengatakan pihaknya saat ini sudah mendirikan mini-hospital di Pulau Sebaru. Menurutnya, rumah sakit mini itu juga dilengkapi dengan ruang ICU dan IGD.
"Kita siapkan RS di sana, mini-hospital. Standar IGD kita buka di sana. Kita juga siapkan ICU di sana, pelayanan kesehatan dari ahli," ujar Budi di Markas Kolinlamil, Tanjung Priok.
Meski predikatnya rumah sakit mini, Budi menegaskan bahwa rumah sakit itu memiliki standar yang dianjurkan oleh WHO untuk menangani pasien suspect virus Corona. "Standar WHO tetap jadi pegangan," kata dia.