Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb menjelaskan penyebab Satpol PP berunjuk rasa di Kantor Wali Kota hingga ke rumah jabatannya. Salah satu soal absen elektronik yang kurang tersosialisasikan.
Iqbal menjelaskan, jajaran Satpol PP Makassar khawatir tidak mendapatkan atau dipotong Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP)-nya karena tidak melakukan absen elektronik. Padahal, banyak personel Satpol PP yang bertugas di lapangan sehingga tidak dapat melakukan absen elektronik.
"Memang selama ini pihak Badan Kepegawaian Daerah mesosialisasikan ini barang (absen elektronik) hanya kepada operator pengelola sistem yang ada di kantor masing-masing. Nah operator ini tidak menjelaskan, bahwa ada sistem komplain, ada sistem elektronik, ada sistem manual, nah itu yang tidak tersosialisasikan dengan baik," kata Iqbal di Rumah Jabatan Wali Kota Makassar, Jalan Penghibur, Rabu (26/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibatnya, jajaran Satpol PP Makassar menduga TPP tidak diberikan selama 3 bulan ini karena tidak melakukan absen elektronik. Selain itu, pihak Satpol PP juga menerima laporan BKD bahwa banyak personelnya yang didata tidak masuk kerja. Padahal ada sistem absen manual bagi pegawai Pemkot Makassar yang bertugas di lapangan dan berhalangan masuk kantor yang bisa dilaporkan ke BKD.
"Contoh misalnya, Satpol PP dia tidak bisa absen karena dia berada tugas di Rumah Jabatan Wali Kota atau berada di kecamatan, atau berada di Pantai Losari jaga, nah itu tidak perlu absen. Yang harus dilampirkan adalah surat tugas bahwa dia bertugas di situ. Nah itu yang tidak diketahui bahwa sebenarnya surat tugasnya itu merupakan absen bahwa dia tidak perlu absen elektronik," ujar Iqbal.
Iqbal menuturkan pemberian TPP berdasarkan absen elektronik memang baru diterapkan di Pemkot Makassar tahun ini, tepatnya sejak Januari lalu. Hal ini membuat sosialisasi absen elektronik belum maksimal ke seluruh jajaran Kepala OPD.
"Namanya baru pertama kali diterapkan. Itu di satu sisi memang belum semua pegawai paham karena pimpinannya sendiri belum paham. Hanya selama ini yang paham operator yang tangani ini sistem, dan mulai Senin semua kepala SKPDnya kita minta disosialisasikan," ujarnya.