"Apa pun itu, kita mesti siaga. Maka sudah kami minta kepada dinas kesehatan dan rumah-rumah sakit untuk siaga," kata Ganjar setelah menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengawasan Kearsipan di Solo, Rabu (26/2/2020).
Ganjar pun kemarin telah menerima laporan dari Dinas Kesehatan Pemprov Jateng. Namun dia masih menunggu laporan lanjutan terkait kasus itu.
"Ya kemarin sudah kita cek. Hari ini saya menunggu laporan apakah meninggalnya karena Corona atau pneumonia akut. Sementara sih kemarin indikasi kuatnya bukan karena Corona, tapi pneumonia akut," ujar dia.
Ganjar menegaskan pihaknya telah meminta jajarannya waspada dan siap jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Dulu kita pernah simulasi. Sebenarnya ini bagian kita mengantisipasi hal-hal semacam ini," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang pasien datang mengeluhkan sesak napas, batuk, dan demam. Dia sebelumnya melakukan perjalanan Spanyol-Dubai-Jakarta.
Dia mulai dirawat di RSUD setempat pada 17 Februari, kemudian dibawa ke RSUP pada 19 Februari dan meninggal pada Minggu (23/2). Pihak rumah sakit, bahkan Kementerian Kesehatan, telah memastikan kematian tersebut bukan karena COVID-19.
(mbr/rih)