Detik-detik Menegangkan Mbah Rois Selamatkan Puluhan Siswa SMPN 1 Turi

Detik-detik Menegangkan Mbah Rois Selamatkan Puluhan Siswa SMPN 1 Turi

Jauh Hari Wawan S. - detikNews
Selasa, 25 Feb 2020 18:04 WIB
Mbah Rois (kiri) penyelamat puluhan siswa SMPN 1 Turi, Sleman, Selasa (25/2/2020).
Foto: (dari kiri) Mbah Rois (70), Wardi Sugito (80) dan Suparman (59), penyelamat siswa SMPN 1 Turi, Sleman. (Jauh Hari Wawan S/detikcom)
Sleman -

Mbah Rois (71) menjadi salah seorang penyelamat yang langsung terjun ke Sungai Sempor menyelamatkan para siswa SMPN 1 Turi, yang terseret arus sungai Sleman. Dia menceritakan detik-detik menegangkan penyelamatan puluhan siswa yang sedang susur sungai itu.

Mbah Rois bercerita berada di dekat lokasi karena sedang membersihkan makam leluhurnya, Jumat (21/2) sore. Hingga akhirnya Mbah Rois mendapat kabar dari anaknya, ada sejumlah siswa terseret arus air bah yang mendadak menerjang dari sisi utara.

Tanpa banyak pertimbangan, Mbah Rois langsung menuju lokasi. Saat itu, dia melihat beberapa dari siswa yang hanyut mencoba berpegangan pada batu besar maupun akar pohon yang menjulur ke perairan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sudah nggak mikir apa-apa lagi. Nggak tahu juga tenaga datang dari mana, yang penting, mereka harus selamat," cerita Mbah Rois saat dijumpai di acara pemberian penghargaan oleh Kementerian Sosial di Kantor Tagana Sleman, Selasa (25/2/2020).

Mbah Rois menceritakan dia terjun ke sungai dan menolong siswa yang hanyut lantaran teringat dengan cucunya. Tanpa pikir panjang, dia berusaha menolong sebanyak-banyaknya siswa SMPN 1 Turi yang terjebak arus deras Sungai Sempor.

ADVERTISEMENT

Dia pun tak bisa menjelaskan dari mana kekuatan itu datang, padahal arus sungai sangat deras saat itu.

Tonton juga 'Guru Tersangka Tewasnya 10 Siswi dalam Susur Sungai Minta Maaf':

[Gambas:Video 20detik]

"Spontan saja, saya menolong itu karena ingat cucu," ungkapnya.

Dengan dorongan niat yang begitu kuat, dia berusaha menyeret siswa yang terombang-ambing. Diseretnya mereka ke tengah, sebagian lagi ke pinggir. Ada yang dituntun, ada pula yang dia gendong.

"Saya langsung ikut membantu mengevakuasi dengan merangkul anak-anak ke tepi sungai. Saya gendong beberapa siswa yang sudah tak berdaya. Saat itu arusnya memang cukup deras. Mungkin daerah atas sudah hujan deras, dan tiba-tiba air langsung tinggi. Itu yang membuat anak-anak terbawa arus. Ya cuma membantu sebisa saya saja. Ada yang cuma dipegangi saja, ada yang digendong," jelasnya.

Dia bahkan sempat ikut terseret arus sungai yang saat itu tingginya mencapai 2 meter. Ada siswa yang berpegangan di punggungnya.

"Saya sempat ikut hanyut, anak masih di punggung saya. Saya bisa pegangan, tetapi karena batu licin, jadi terpeleset, kaki kena luka," ungkapnya.

Sejurus kemudian dilihatnya para warga lain yang sudah berdiri di tepian sungai. Di antaranya, kakak Mbah Rois, yakni Wardi Sugito (80) dan Suparman (59), adiknya. Bahu-membahu, mereka berupaya mengangkat para siswa SMPN 1 Turi dari sungai. Suparman bercerita warga berusaha membantu para siswa dengan bambu.

"Ada yang setelah itu lari ke masjid untuk kasih pengumuman. Lha kami di sini nyoba menyelamatkan anak-anak yang di batu tengah sungai. Pakai bambu atau tangga buat nyeberang," bebernya.

Dengan cara itu juga, mereka menepikan anak-anak yang telah diselamatkan Kodir. Setidaknya puluhan nyawa bisa mereka selamatkan dari insiden ini.

"Paling, selangkung (dua puluh lima)," kata Suparman.

Halaman 2 dari 2
(sip/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads