Banjir yang mengepung Kabupaten Karawang, Jawa Barat, membuat sejumlah jalan dan underpass tergenang air. Di underpass Gonggo, ketinggian air mencapai satu meter lebih. Akibatnya lalu lintas terganggu.
Underpass Gonggo merupakan terowongan kecil yang menghubungkan Jalan AR Hakim dengan wilayah Jalan Jatirasa Barat dan Jalan Arif Rahman Hakim atau Jalan Niaga. Lantaran tergenang air, terlihat banyak kendaraan yang batal melintasi underpass Gonggo. Banyak yang akhirnya menggunakan jalur lain.
"Air naik dari gorong-gorong pada pukul sebelas siang tadi. Sekarang tingginya (air) kurang lebih satu meter," kata Adiat Mamun (40), warga Jatirasa, kepada detikcom di sela-sela aktivitasnya mengatur lalu lintas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adiat dan sejumlah warga lainnya nampak sibuk mengatur laju kendaraan yang menumpuk di pertigaan Gonggo. Tak jarang, ia memperingati kendaraan yang akan menuju Jalan Arif Rahman Hakim.
"Ada yang memaksakan melintas akhirnya mogok. Kalau kendaraan kecil seperti sedan apalagi motor sudah pasti tak bisa melintas," ujar Adiat.
Pantauan detikcom, semrawutnya arus lalu lintas di pertigaan Jatirasa berdampak pada kemacetan di Jalan Ahmad Yani. Sebab, Jalan Jatirasa Barat yang awalnya dua jalur hanya bisa terpakai satu jalur. Alhasil banyak kendaraan roda empat yang macet hingga di bawah jalan layang Jalan Ahmad Yani.
Hingga sore ini, pertigaan Gonggo masih semrawut. Tak nampak satupun polantas membatu mengatur lalu lintas. Sekadar diketahui, underpass tersebut merupakan jalur vital yang menghubungkan wilayah Karawang Barat dengan Jalan Niaga.
Memiliki panjang 15,4 meter, lebar 5,5 meter, tinggi 2,35 meter, pembangunan underpass Gonggo dua menelan anggaran sebesar Rp 8,5 miliar termasuk dengan saluran airnya.
(bbn/bbn)