Hujan deras dan drainase yang buruk membuat sejumlah jalan dan underpass di Karawang tergenang air. Di underpass Gonggo misalnya, ketinggian air mencapai satu meter. Hal itu rupanya dimanfaatkan sejumlah bocah untuk bermain. Alhasil underpass Gonggo yang banjir mendadak jadi kolam renang gratis.
"Sejak jam pulang sekolah banyak anak akhirnya ngebak (berenang) di sini. Setiap musim banjir besar memang selalu seperti ini, jadi water park gratis," kata Adiat Mamun (40), warga Jatirasa, kepada detikcom di sela aktivitasnya mengatur lalu lintas, Selasa (25/2/2020).
Pantauan di lokasi, belasan bocah nampak asyik berenang dan bermain di air keruh. Lantaran tak ada kendaraan yang lewat, mereka leluasa loncat dan berenang di sepanjang underpass Gonggo. "Asyik berenang di sini karena tak perlu ke kolam renang. Saya sih ikut-ikutan teman," ucap Bayu (9), bocah asal Jatirasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bayu mengaku ia dan sejumlah anak lain tertarik berenang di tengah genangan air banjir karena tak perlu membayar. Sebab, menurut Bayu, tak setiap hari ia bisa bermain ke water park di Daerah Galuhmas atau Grand Taruma.
"Kalau di water park mah mahal. Ke sana paling lebaran. Tapi kalau di sini kan lumayan gratis," ujar bocah kelas 3 SD itu.
Senada dengan Bayu, Rosyid juga mengaku kerap berenang saat underpass Gonggo kebanjiran. Ia tak khawatir, meski sadar bahwa air banjir sangat kotor dan keruh. "Gatal-gatal sih biasa, kan nanti pulang ke rumah langsung mandi pakai sabun, keramas yang bersih. Yang penting sore tak telat mengaji," kata Rosyid.
Namun berenang di underpass Gonggo bukan tanpa resiko. Pantauan detik, sejumlah bocah harus mewaspadai kendaraan roda empat yang memaksakan melintas. "Kita selalu peringati kalau ada mobil lewat, anak-anak harus minggir. Setelah aman, mereka bisa lanjut berenang," tutur Adiat Mamun, yang siaga mengatur lalu lintas di Pertigaan Jatirasa.
Sekadar diketahui, underpass Gonggo merupakan terowongan kecil yang menghubungkan Jalan AR Hakim dengan Jalan Jatirasa Barat serta Jalan Arif Rahman Hakim atau Jalan Niaga.
Di antara dua jalur terowongan, terdapat gorong-gorong pembuangan air. Namun hujan ekstrem membuat saluran air bermasalah.
Alhasil air tak mengalir dan tergenang.