Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil muncul dalam survei capres 2024 milik Indo Barometer. Pria yang akrab disapa Kang Emil itu masuk urutan 10 besar dengan angka 2,6 persen dari 1.200 responden dari 34 provinsi di Indonesia.
Kang Emil masih tertinggal di bawah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (22,5%) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (14,3%). Peneliti dari Indonesian Politics Research & Consulting (IPRC) Bandung Iman Soleh mengatakan, Kang Emil perlu menggenjot kembali elektabilitasnya jika ingin maju ke kursi presiden.
"Mungkin elektabilitasnya harus ditingkatkan, apalagi kalau bicara head to head dengan Anies Baswedan atau Prabowo, walau memang kalau bicara kans, ini terlalu jauh karena survei ini sebagai modal awal untuk saling mengukur kekuatan," ujar Iman saat dihubungi detikcom, Selasa (25/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bila berbicara tentang pemimpin muda, Kang Emil juga harus bersaing dengan nama-nama muda lainnya seperti Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY yang meraih 5,7 % dalam survei yang sama. Pasalnya, meski baru turun ke dunia politik, putra mahkota Demokrat itu telah menjajal Pilkada DKI yang jadi sorotan nasional.
"Kalau kang Emil mau maju, ya harus populer di nasional. Memang Kang Emil klaim banyak beprestasi, tapi klaim itu jarang dimunculkan di media. Bila ingin maju, Kang Emil mungkin harus membuat sesuatu yang fenomenal, membuat program yang jadi sorotan nasional," ujar Wakil Dekan Fisip Unwir itu.
"Seperti bu Risma di Surabaya walau dia wali kota, namanya banyak diperbincangkan. Begitu juga pak Ganjar di Jawa Tengah, juga banyak dibicarakan. Saya perlu gimmick di media juga perlu, itu bisa menjadi ikon pribadi," ujar Iman melanjutkan.
Selain itu, Kang Emil juga harus membuka corong komunikasi yang lebih luas dengan semua kalangan. Sebab, katanya, Kang Emil hanya berada pada kalangan milenial. "Seperti bicara mesra-mesraan, bicara romantikan di wilayah pribadinya sendiri," tuturnya.
Di luar itu, ia memandang pada Pilpres 2024 nanti akan muncul kejutan-kejutan baru. Termasuk kandidat dari generasi milenial. "Saya pikir akan muncul jelang-jelang Pilpres, setahun atau dua tahunan," katanya.
(mud/mud)