Gubernur Khofifah Indar Parawansa menghadiri Rapat Kerja Percepatan Penyaluran dan Pengelolaan Dana Desa 2020. Ia berharap dana desa tahap pertama cepat dicairkan untuk menunjang kesejahteraan masyarakat desa.
"Ada 7.724 Desa, dana desanya Rp 7 triliun 654 miliar. Kita berharap bahwa Dana Desa ini, pertama bisa segera dicairkan tahap satunya," kata Khofifah di JX International Surabaya, Selasa (25/2/2020).
Tak hanya itu, Khofifah juga menyoroti adanya perang dagang antara Amerika dan China yang berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Ia ingin hal ini tidak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat di lingkup desa.
"Kita bisa melihat bagaimana sebetulnya efek trade war antara Amerika dan China. Itu sudah berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi, ditambah lagi efek Corona, prediksi terhadap pertumbuhan ekonomi dunia juga dikoreksi oleh bank dunia dan saran nasional juga terkoreksi," imbuhnya.
Khofifah menyebut, salah satu cara agar daya tahan dan daya beli masyarakat terjaga, yakni dengan adanya percepatan pencairan dana desa tahap satu.
Simak Video "Warga Jatim Pulang dari Natuna, Khofifah: Lingkungan Jangan Waswas"
"Kalau tahap satu itu berarti 40 persen dari Rp 7,654 triliun. Kita berharap dari kemarin kita koordinasi kepada bupati dan wali kota, hari ini bupati, wali kota, camat dan seluruh kepala desa kita hadirkan dengan narasumber dari Kemendagri, dari kejaksaan, dari BPKP dan seterusnya," papar Khofifah.
Dari raker ini, Khofifah berharap seluruh kepala desa bisa memanfaatkan dana desa dengan baik. Hal ini untuk meningkatkan perekonomian dari desa.
"Harapannya adalah ada pendampingan yang secara kontinyu bisa dijadikan referensi oleh para kepala desa dari pelaksanaan dana Desa ini," terangnya.
"Kita berharap bahwa cash for work, itu akan menjadi bagian yang diprioritaskan oleh para kepala desa dalam menggunakan Dana Desa ini. Bagaimana sepenuhnya percepatan penyaluran untuk memberikan pekerjaan dengan tunai. Jadi mereka mendapatkan penghasilan tunai, itu yang kemarin disampaikan oleh Pak Menteri," pungkas Khofifah.