Dinsos mengatakan penampilan Eni yang lusuh merupakan strategi menarik calon pembeli agar kasihan dan mau membeli dagangannya. Ini disampaikan Kepala UPT Pelayanan Sosial Bina Remaja (PSBR) Dinsos Pemprov yang bertugas di Blitar, Kuswadi.
"Laporan dari perangkat desa seperti itu. Saya melihat, dengan pakaian dia yang lusuh, rambut acak-acakan, postur tubuh begitu, itu hanya trik saja biar orang kasihan dan mau membeli duriannya," kata Kuswadi dikonfirmasi detikcom, Selasa (25/2/2020).
Jika asumsi dinsos seperti itu, apakah cerita Eni jika dia ditipu pembeli yang memberinya uang palsu adalah menipu?
"Bukan menipu. Tapi itu juga trik agar para pembeli menjadi lebih tertarik untuk membeli dan lebih simpatik," tandasnya.
Menurut Kuswadi, asumsi itu muncul setelah pihaknya mendapat keterangan dari perangkat desa jika Eni dari keluarga mampu. Dinsos juga bilang jika Eni bukan penyandang difabel.
"Tadi saya ajak ngobrol menjauh memang. Tapi ketika saya bilang mau beli durian, dia mendekat dan mau difoto bersama. Ya dia bukan difabel. Intinya hanya mau jualan tapi tidak mau diajak omong panjang lebar," imbuhnya. (fat/fat)