Pengamat politik, Rico Marbun mengingatkan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait pemilihan calon ketua umum agar tidak terjadi keributan di Internal partai seperti PAN. Partai Demokrat menegaskan bahwa partainya memiliki kader yang solid dan saling mendukung.
"AHY (Agus Harimurti Yodhoyono) dan EBY (Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas) tidak sedang berkompetisi merebut estafet kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat. AHY dan EBY Dua putra SBY saling mendukung dan akur serta saling back up" ujar Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP PD Ferdinand Hutahaean kepada wartawan, Senin (24/2/2020) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ferdinand mengatakan langkah politik AHY dan Ibas tidak pernah berlawanan. Dia menegaskan bahwa kedua putra SBY itu selalu saling mendukung.
"Langkah politik keduanya selalu terkordinasi dan tidak pernah saling jegal. Saya menjadi saksi bagaimana keduanya selalu berjalan digaris politik yang sama dan saling dukung," kata dia.
Dengan demikian Ferdinan membantah penilaian pengamat politik soal potensi keributan di internal Demokrat pada saat pemilihan ketua umum nanti. Dia menyebut AHY dan Ibas tidak sedang berkompetisi.
"Jadi apa yang disampaikan oleh Rico Marbun seolah ada kompetisi antara AHY dan EBY adalah pengamatan yang salah, termasuk menyebut AHY sebagai Cawagub DKI, yang benar Cagub bukan Cawagub," jelasnya.
Lebih lanjut, Ferdinand mengatakan jelang dilaksanakan Kongres Partai Demokrat tahun 2020, tidak ada kegaduhan di internal partai. Namun untuk untuk nama yag akan maju sebagai Caketum, Ferdinand mengatakan akan dimumkan oleh DPP ketika waktunya sudah tiba.
"Terkait kongres Partai Demokrat nanti, semua berjalan baik, tidak ada riak-riak baik dari daerah maupun di pusat. Untuk resminya nanti soal kandidasi estafet kepemimpinan di Partai Demokrat akan disampaikan oleh DPP Partai Demokrat pada waktunya," ungkap Ferdinand.
Ferdinand kembali menegaskan bahwa yang disampaikan Rico Marbun tidaklah benar. Dia menilai Rico tidak mengetahui kondisi partai.
"Namun kali ini saya harus membantah apa yang disampaikan oleh Rico Marbun, dia tidak tahu apa yang terjadi di internal partai Demokrat. Kader kita satu komando, solid," pungkasnya.
Diketahui, SBY diingatkan soal kekalahan Hanafi Rais dalam pemilihan pimpinan PAN yang baru terkait calon kuat Ketum PD. Meski dilema, SBY diharapkan bisa meramu pilihan yang tepat agar tak timbul gejolak di internal partainya.
"Dan yang perlu kita ingat lagi, ini ada kejadian di PAN, trahnya Pak Amien itu bisa kalah begitu. Walaupun sampai detik ini kita belum tahu Hanafi Rais diberikan tempat atau tidak kan kita belum tahu ya," kata pengamat politik Rico Marbun di kawasan Jalan Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (24/2).
"Tapi itu terjadi di PAN lho, saya pikir itu dipikirkan juga oleh Pak SBY, bagaimana meramu pilihan tepat supaya tidak ada gejolak di dalam partai," imbuhnya.