Banjir kembali melanda Kota Pekalongan. BPBD Kota Pekalongan mengungkapkan 1.623 orang mengungsi akibat banjir tersebut.
"Banjir kali ini memang terparah. Hampir merata di empat kecamatan. Tercatat ada 1.623 warga mengungsi," ujar Kepala BPBD Kota Pekalongan Sasmita, Senin (24/2/2020).
Para pengungsi itu tersebar di 15 posko pengungsian. Banjir terparah, lanjut Sasmita, terjadi di Kelurahan Tirto, Pekalongan Barat, Kota Pekalongan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Logistik dan keperluan lainnya tidak mengalami masalah," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, banjir di Kota Pekalongan melanda sejak pagi hari tadi. Salah seorang pengungsi, Tri Mulyati, warga Kota Pekalongan, mengungkapkan baru saja pulang dari tempat pengungsian selama dua hari tapi sudah harus mengungsi lagi hari ini.
"Kemarin habis pulang Sabtu (22/2), malam Minggu. Eh Senin pagi sudah banjir lagi. Kami mengungsi lagi ke sini," kata Tri Mulyati saat ditemui detikcom di posko pengungsian, Masjid Karomah, Kota Pekalongan, Senin (24/2).
Tri Mulyati bercerita berada di rumahnya, Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, selama semalam, lalu harus mengungsi lagi bersama dua anaknya. Sebab, tinggi air sudah mencapai selutut orang dewasa.
"Tadi masuk lagi ke rumah jam 04.30 WIB. Setinggi segini (menunjuk lutut)," jelasnya.
"Ya kalau dibilang sedih ya sedih. Bolak-balik, setahun ada dua kali sampai tiga kali banjir," lanjut Tri Mulyati.
RSUD Kraton Pekalongan Tergenang Banjir, Puluhan Pasien Dievakuasi:
(sip/rih)