Polisi masih menyelidiki kasus prank maut yang menyebabkan dua pelajar Kulon Progo tewas tenggelam di Underpas Kulur, Temon, Kulon Progo, Sabtu (22/2). Namun hingga kini polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus ini.
"Kalau tersangka belum mengarah. Kita masih lakukan penyelidikan dulu," ujar Kapolsek Temon, Kompol Hery Setyo Budi saat dihubungi Senin (24/2/2020).
Sampai saat ini, kata Hery, beberapa saksi sudah diperiksa. Di antaranya teman korban dan warga yang menolong para korban.
Dari penuturan para saksi, kata Hery, belum mengarah kepada unsur kesengajaan. Namun mereka memang berencana untuk menceburkan korban Rian Haryanto ke underpass yang sedang berulang tahun.
"Sejauh ini belum mengarah kepada kesengajaan. Kita masih dalami dulu," ujarnya.
Terkait dengan kasus ini, Polsek Temon telah melakukan olah TKP pascakejadian. Polisi juga masih memasang garis polisi di lokasi kejadian agar tidak ada yang mandi atau bermain air di lokasi kejadian karena berbahaya.
"Untuk lokasi masih kita pasangi garis polisi," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan sebelumnya, kasus prank maut ini menyebabkan korban Rian Haryanto (15) dan Tegar Qurohman (16) meninggal di Underpass Kulur yang sedang terendam banjir. Sedangkan seorang rekan korban yakni Ramli Safarudin (15) masih menjalani perawatan intensif. Setelah sempat dirawat di RSUD Wates, Ramli dirujuk ke RSUP Dr Sardjito.
"Dua korban meninggal dan satu dirujuk RS Dr Sardjito," terang plt Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, Sri Budi Utami.