Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono mengomentari hasil survei yang menyebut elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turun karena dinilai tidak mampu mengatasi persoalan banjir di Jakarta. Gembong mengaku sepakat dengan hasil survei itu.
"Maka wajar kalau ada penilaian masyarakat yang seperti itu. Saya kira itu realistis betul penilaian dari masyarakat seperti itu," kata Gembong kepada wartawan, Minggu (23/2/2020).
Gembong mengatakan Anies tidak melakukan apa-apa dalam menangani permasalahan banjir di Jakarta. Menurutnya, dalam dua tahan masa kepemimpinan Anies, progaram penanganan banjir seperti normalisasi itu tidak dijalankan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak (ada kerjanya), soal banjir Anies itu nggak ngapa-ngapain gitu loh. Kenapa saya katakan begitu? Pertama saluran-saluran lingkungan juga nggak pernah dia sentuh kok selama 2 tahun. Kemduian normalisasi atau apalah namanya itu nggak dijalankan oleh Anies gitu loh. Jadi apa yang mesti saya apresiasi dari Anies untuk penanganan banjir gitu loh," katanya.
Elektabilitas Anies Terjun Bebas, PKS Angkat Bicara:
Sebelumnya, Direktur Eksekutif PPI Adi Prayitno mengatakan elektabilitas capres 2024 Anies Baswedan cenderung terjun bebas sejak awal 2020. Dia menyebut hal ini karena permasalahan banjir di DKI Jakarta.
"Dalam bacaan kita kenapa Anies di bawah Sandiaga dan Ganjar mungkin karena badai besar di Jakarta, terpaan banjir dari awal Januari sampai sekarang itu efektif membuat elektabilitas Anies terjun bebas," kata Adi saat memberi pemaparan survei di hotel Gren Alia, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (23/2).
Survei ini dilaksanakan oleh PRC dan PPI sejak awal Februari 2020 dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini menggunakan metodologi multistage random sampling dengan mewawancarai 2.197 responden yang tersebar di 220 desa atau kelurahan seluruh Indonesia dan margin of error sebesar 2,13 persen.