.webp)
70 anak jalanan (anjal) yang sering nekat mengadang dan gandol truk di Pantura, ditertibkan oleh Polres Pekalongan Kota. Razia dilakukan dari pagi hingga siang hari dengan menurunkan mereka dari truk-truk yang mereka tumpangi secara paksa.
Keberadaan anak-anak jalanan di Jalur Pantura ini sering dikeluhkan pengguna jalan. Apalagi anak-anak ini menghentikan truk dengan tidak wajar, untuk naik serta turun dari kendaraan truk yang masih dalam kondisi berjalan. Selain meresahkan, juga membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.
"Kami melakukan penertiban anak punk yang numpang truk. Tadi siang sudah ada sekitar 70-an. Mereka bergerombol-gerombol. Kita hentikan truk yang mengangkut anak anak kita ini. Kita turunkan dan beri pembinaan pada anak-anak, agar tidak mengulangi kegiatan yang justru membahayakan diri sendiri dan orang lain," ujar Kasatlantas Polres Pekalongan Kota, AKP Sutono kepada detikcom, Minggu (23/2/2020).
 Razia anak jalanan di Kota Pekalongan. (Foto: Robby Bernardi/detikcom) |
Sutono mengatakan polisi melakukan penertiban terkait banyaknya laporan dari warga yang resah. Pihaknya menghentikan kendaraan truk yang ditumpangi anak-anak jalanan tersebut untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalulintas saat naik-turunya anak-anak tersebut.
Salah satu anak punk asal Kendal, yakni Alando (14) mengaku dirinya memang sudah terbiasa naik truk dengan cara menghadang truk di jalanan. Kendati tidak semua truk mau, namun dirinya bersama teman-temanya biasanya nekat naik saat truk sedang berjalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Demikian juga saat turun, bila tidak pas di lampu merah, mereka turun begitu saja saat truk tengah melaju. "Mau pulang ke Kendal dari Tegal. Semalem di sini (Kota Pekalongan) nonton acara dangdut," kata Alando.
Puluhan anak jalanan tersebut diberi arahan dan selanjutnya dipulangkan ke daerah asal masing-masing. Sesuai pengakuan, kebanyakan dari mereka berasal dari Kendal dan Batang.
 Razia anak jalanan di Kota Pekalongan. (Foto: Robby Bernardi/detikcom) |
