Tragedi Maut Susur Sungai SMPN 1 Turi, Anggota DPR Tunjuk Hidung Sekolah

Tragedi Maut Susur Sungai SMPN 1 Turi, Anggota DPR Tunjuk Hidung Sekolah

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Minggu, 23 Feb 2020 14:25 WIB
Ketua DPP PDIP, Anggota DPR Fraksi PDIP Andreas Hugo Pareira. Dr. Andreas Hugo Pareira, MA, pria kelahiran Flores, NTT, 31 Mei 1964, lulusan Doktor Politik Internasional dari Universitas Giessen, Jerman (2000-2003), berprofesi sebagai dosen di FISIP Universitas Parahyangan dan politisi PDIP.
Andreas Hugo Pareira (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Tragedi susur sungai SMPN 1 Turi, Sleman, merenggut 10 jiwa siswi. Anggota Komisi Pendidikan DPR atau Komisi X menyoroti pihak sekolah.

"Bencana atau kecelakaan memang tidak diharapkan. Namun manusia seharusnya dapat menghindari dan memperkecil risiko bencana apabila lebih berhati-hati dan mampu mengantisipasi berbagai peristiwa, termasuk peristiwa-peristiwa alam," kata anggota Komisi X DPR Andreas Hugo Pareira dalam keterangan kepada wartawan, Minggu (23/2/2020).

Andreas amat menyesalkan tragedi susur sungai SMPN 1 Turi ini. Menurutnya, hal ini tak akan terjadi jika pihak sekolah lebih berhati-hati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kecelakaan yang menimpa siswa-siswi SMP Negeri 1 Turi Sleman adalah suatu kejadian yang sangat disesalkan dan seharusnya tidak perlu terjadi kalau para guru pembimbing lebih waspada dan berhati-hati," ucap Andreas.

"Membawa lebih dari 200 siswa-siswi SMP di saat musim penghujan seperti saat ini, tanpa mengetahui risiko, adalah sebuah kecerobohan," kritik anggota PDIP itu.

ADVERTISEMENT

Andreas mengatakan siswa-siswi yang mengikuti program susur sungai harus dipastikan bisa berenang, harus dibekali pelampung pengaman. Selain itu, dalam setiap grup, seharusnya tidak lebih dari 5-10 orang dan disertai seorang pendamping.

"Peristiwa ini seharusnya menjadi pelajaran agar dalam kegiatan-kegiatan guru dan murid di luar sekolah berikutnya untuk lebih waspada dan antisipatif terhadap risiko-risiko bencana dan kecelakaan," jelas Andreas.

Polda DIY telah menahan pembina Pramuka SMPN 1 Turi berinisial IYA (36) yang dianggap lalai saat kegiatan susur Sungai Sempor, Turi, Sleman. Hingga saat ini, polisi telah memeriksa 15 orang terkait tragedi yang menewaskan 10 siswa tersebut. Wakapolda DIY Brigjen Karyoto menyebut 15 orang saksi itu terdiri atas 7 orang pembina Pramuka, 3 orang dari Kwarcab, 3 orang warga sekitar, dan 2 orang siswa.

"Sudah 15 orang saksi yang kami periksa, termasuk tersangka juga sudah kami periksa," kata Karyoto di RS Bhayangkara, Minggu (23/2).

Simak Video "Ratusan Siswa SMPN di Sleman Terseret Arus Banjir Saat Susur Sungai"

[Gambas:Video 20detik]

(gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads