Kapolsek Tanjung Duren Kompol Agung Wibowo mengatakan pihaknya punya bukti permulaan yang cukup untuk menetapkan 3 opang yang 'getok' tarif Rp 250 ribu. Video viral jadi bukti polisi menetapkan ketiganya sebagai tersangka.
"kita tidak mungkin menetapkan orang secepat itu jadi tersangka. Tapi setidaknya dari bukti-bukti permulaan yang cukup," kata Kompol Agung saat ditemui detikcom di kantornya, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Sabtu (22/2/2020).
Agung mengatakan pihaknya memiliki bukti-bukti, salah satunya video yang viral di media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukti permulaan mulai dari rekaman video, motor yang digunakan, jaket yang digunakan," kata Agung.
Bukti-bukti itu semua, lanjut Agung, mengarah kepada ketiganya. Polisi kemudian menetapkan ketiganya sebagai tersangka.
"Itu mengarah ke tiga orang tersebut dan itu juga diakui oleh mereka bertiga," tuturnya.
Simak juga video Opang dan Ojol Nyaris Bentrok di Sukabumi, Polisi Meredam:
Saat ini ketiganya telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka masih diperiksa intensif di Polsek Tanjung Duren.
Ketiganya adalah Sugarno (54), Arief Lewa (48), dan Bahtiar AA (46). Para tersangka ini ditangkap pada Jumat (21/2) kemarin setelah video viral di media sosial.
Sebelumnya diberitakan, ketiga opang ini memasang tarif 'getok' kepada tiga penumpang asal Kediri, Jawa Timur. Peristiwa ini terjadi pada Oktober 2019, tapi menjadi perbincangan setelah videonya viral di media sosial.
Awalnya, tiga penumpang dari Kediri turun di Terminal Kalideres, Jakarta Barat. Mereka kemudian mencari pangkalan ojek di Terminal Kalideres dan bertemu tiga pelaku.
Ketiga korban meminta diantarkan ke Jl Manggis 1, Tanjung Duren. Di awal, mereka sepakat ongkosnya sebesar 'dua setengah', yang dipahami si korban adalah Rp 25 ribu.
Namun setiba di lokasi, ketiga opang tersebut meminta Rp 250 ribu per orang, sehingga total yang harus dibayar korban Rp 750 ribu. Korban merasa keberatan sehingga terjadi percekcokan.
Selama perdebatan itu, korban merekam pelaku dengan kamera HP. Video itu kemudian menjadi viral di media sosial.