Anggota DPR Fraksi PKS Netty Prasetiyani menjadi salah satu pengusul RUU tentang Ketahanan Keluarga. Istri eks Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) itu menjelaskan alasan mengapa kamar anak dipisah, semata-mata agar tak terjadi incest (hubungan sedarah).
Mulanya Netty menjelaskan bahwa RUU Ketahanan Keluarga ini tidak mengatur soal pengaturan LGBT. Dia menyatakan RUU ini justru fokus pada isu penyimpangan seksual seperti incest.
"Nah kita hanya concern pada jenis penyimpangan seksual yang menimbulkan gangguan atau masalah bagi orang lain. Sehingga ketika kita bicara tentang seksualitas yang menjadi orang lain sebagai korban, kemudian menjadi anggota keluarga tidak mampu tumbuh dan berkembang. Kan ada incest seperti itu, masa kita akan biarkan, tentu pemerintah harus berikan akses agar anggota keluarga yang mengalami masalah seperti ini bisa dapat rehabilitasi," kata Netty saat ditemui di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Netty lantas mengilustrasikannya lewat kasus pencabulan terhadap anak. Menurutnya, kasus pencabulan justru terjadi dimulau dari keluarga.
"Kalau kita cerita penyimpangan kekerasan, bullying itu kan dimulai dari keluarga, pengawasan kurang melekat, pencegahan tidak dilakukan, edukasi tentang pendidikan seksualitas tidak dilakukan orang tua. Ternyata anak umur 7 tahun bisa mencabuli adiknya lima tahun. Kenapa? Dimulai dari keluarga. Rumahnya tidak memisahkan kamar tidur orang tua dan anak, kan seperti itu," tutur Netty.
Untuk diketahui, dalam Bab Pemenuhan Aspek Ketahanan Fisik RUU Ketahanan Keluarga dipaparkan soal tanggung jawab keluarga. Keluarga bertanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan pangan, sandang dan papan. Begini bunyi pasalnya:
Pasal 33
(1) Setiap Keluarga bertanggung jawab untuk memenuhi aspek ketahanan fisik bagi seluruh anggota keluarga, berupa antara lain:
a. memenuhi kebutuhan pangan, gizi dan kesehatan, sandang, dan tempat tinggal yang layak huni;
b. mengikutsertakan anggota Keluarga dalam jaminan kesehatan; dan
c. menjaga kesehatan tempat tinggal dan lingkungan.