.webp)
Plt Wali Kota Blitar Santoso mengatakan Kota Blitar hanya ketempatan. Namun semua dampak yang ditimbulkan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemprov Jatim.
"Semua sudah diantisipasi. Namun di luar prediksi ada kejadian karena kedatangan suporter. Oleh karena itu, saya atas nama pribadi dan atas nama Pemkot Blitar mohon maaf kepada masyarakat Kota Blitar yang terkena dampak secara langsung," kata Santoso kepada detikcom, Rabu (19/2/2020).
Sesuai amanat Sekda Jatim, lanjut Santoso, pihaknya sudah menggelar rapat bersama dispora, kesbangpol, humas, KPT dan PSSI. Sampai saat ini kesbangpol masih melakukan pendataan dan menginventarisir jumlah kerugian yang harus diganti Pemprov Jatim.
"Termasuk pasien-pasien yang saat ini masih ditangani di rumah sakit. Semua akan diinventarisir dan diganti Pemprov Jatim," tandasnya.
Kepala Kesbangpol Pemkot Blitar, Hakim Sisworo menambahkan beberapa kerugian dialami masyarakat dan suporter. Saat ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan polresta, dan masyarakat yang dirugikan didata untuk disampaikan ke pemprov.
"Data sementara, ada satu mobil dipecah kacanya, laptop di dalamnya hilang. Sawah-sawah rusak lokasi terjadinya insiden. Lalu beberapa warung tidak dibayar," kata Hakim dikonfirmasi detikcom.
Pendataan juga dilakukan untuk warga maupun suporter yang mengalami luka saat insiden terjadi. "Korban luka sudah dirujuk ke rumah sakit nanti pembiayaan semua ditanggung provinsi," imbuhnya.
Hakim juga menandaskan, insiden antara bonek dan arema di dua lokasi kemarin tidak menyebabkan fasilitas umum rusak. Dua lokasi terjadinya insiden itu yakni di Jalan Kapuas dan Jalan Ciliwung.
"Ada insiden lagi, tapi kejadiannya pas suporter perjalanan balik. Lokasinya ada beberapa termasuk di wilayah kabupaten," pungkasnya.
Momen Panas! Adu Mulut Kapolres Blitar dan Suporter:
(iwd/iwd)
