AS Kritik Jepang Soal Prosedur Karantina Virus Corona di Kapal Pesiar

AS Kritik Jepang Soal Prosedur Karantina Virus Corona di Kapal Pesiar

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 19 Feb 2020 14:25 WIB
Buses carrying U.S. passengers who were aboard the quarantined cruise ship the Diamond Princess, seen in background, leaves Yokohama port, near Tokyo, early Monday, Feb. 17, 2020. The cruise ship was carrying nearly 3,500 passengers and crew members under quarantine. (Jun Hirata/Kyodo News via AP)
Momen saat warga AS dibawa dengan bus dari pelabuhan Yokohama yang menjadi lokasi karantina kapal pesiar Diamond Princess, menuju Bandara Haneda untuk diterbangkan ke AS (Jun Hirata/Kyodo News via AP)
Tokyo -

Otoritas Amerika Serikat (AS) melontarkan kritikan terhadap prosedur karantina yang dilakukan otoritas Jepang terhadap kapal pesiar Diamond Princess. AS menilai upaya karantina di dalam kapal pesiar itu tidak cukup untuk mencegah penyebaran virus corona.

Seperti dilansir CNN, Rabu (19/2/2020), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyampaikan kritikan ini dalam pernyataan terbaru yang dirilis usai otoritas AS mengevakuasi lebih dari 300 warganya yang terjebak di kapal pesiar tersebut. Pihak CDC menilai karantina terhadap lebih dari 3.700 orang di dalam kapal itu tidak efektif.

"Kami memuji upaya-upaya luar biasa oleh pemerintah Jepang dalam melakukan langkah-langkah karantina di dalam (kapal pesiar) Diamond Princess. Sementara karantina berpotensi memberikan manfaat kesehatan masyarakat yang signifikan dalam memperlambat penularan, penilaian CDC adalah bahwa langkah itu mungkin tidak cukup untuk mencegah penularan antar individu di dalam kapal," demikian pernyataan CDC tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"CDC meyakini tingkat penularan baru di dalam kapal, khususnya di antara orang-orang tanpa gejala, mewakili risiko yang berkelanjutan," imbuh CDC dalam pernyataannya.

Berdasarkan penilaian itu, otoritas AS memutuskan untuk memberlakukan larangan perjalanan terhadap seluruh penumpang dan awak kapal pesiar Diamond Princess demi melindungi kesehatan publik. Otoritas AS mencegah kembalinya orang-orang tersebut ke wilayah AS setidaknya 14 hari setelah mereka turun dari kapal tersebut.

ADVERTISEMENT

"Saat ini masih ada lebih dari 100 warga AS di dalam kapal pesiar Diamond Princess atau di beberapa rumah sakit di Jepang. Orang-orang ini telah ditempatkan di bawah pembatasan, begitu juga dengan para penumpang dan awak lainnya dari kapal tersebut," tegas CDC.

Jika nantinya ada individu dari kapal pesiar itu yang tiba di AS sebelum masa 14 hari berakhir, sebut CDC, mereka akan diwajibkan ikut karantina hingga periode 14 hari selesai tanpa adanya gejala maupun hasil pemeriksaan positif virus corona.

"Karena paparan risiko tinggi dari mereka, mungkin akan ada kasus tambahan Covid-19 yang terkonfirmasi di antara penumpang yang tersisa di dalam Diamond Princess," kata CDC dalam pernyataannya.

Sejauh ini terkonfirmasi ada 542 kasus virus corona dari kapal pesiar Diamond Princess. Otoritas Jepang menyatakan pemeriksaan telah dilakukan terhadap seluruh orang di dalam kapal pesiar itu, namun hasil pemeriksaan belum seluruhnya dirilis. Bagi penumpang yang dinyatakan negatif virus corona telah diizinkan turun dari kapal mulai Rabu (19/2) pagi waktu setempat. Proses penurunan penumpang ini diperkirakan akan memakan waktu antara dua hingga tiga hari.

Diketahui bahwa selama masa karantina sejak awal Februari lalu, para penumpang di dalam kapal pesiar itu diimbau untuk tetap di dalam kabin masing-masing. Pemeriksaan dilakukan secara bertahap, sebelum akhirnya dilakukan terhadap seluruh penumpang.

Otoritas Jepang mengklaim orang-orang yang positif virus corona diturunkan dari kapal dan dibawa ke rumah sakit setempat untuk dirawat lebih lanjut. Namun operator kapal pesiar itu, Princess Cruises, dalam pernyataan pada Selasa (18/2) waktu setempat menyebut 169 orang yang telah dinyatakan positif virus corona masih ada di dalam kapal pesiar karena masih menunggu transportasi menuju rumah-rumah sakit setempat.

Para awak kapal pesiar Diamond Princess, yang dilaporkan tidak bisa dikarantina di kamar mereka selama dua pekan terakhir karena masih bekerja, diperkirakan masih akan tinggal di dalam kapal setelah karantina berakhir pada Rabu (19/2) waktu setempat. Para awak akan dipantau untuk karantina tambahan, yang dimulai setelah penumpang terakhir turun dari kapal pesiar tersebut.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads