Polisi memastikan kabar penculikan anak yang kemudian ditemukan tewas dengan perut terjahit di Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), hoax. Polisi meminta masyarakat tidak mudah terpancing oleh isu yang tersebar lewat pesan WhatsApp.
"Kita sudah ke daerah Aluh-Aluh, Banjar. Kita sudah konfirmasi ke Polsek dan sebagainya, tidak ada kejadian seperti itu," kata Kapolres Banjarbaru AKBP Doni Hadi Santoso saat dihubungi, Rabu (19/2/2020).
Karena itu, polisi menyebar balik informasi soal hoax penculikan anak yang ditemukan tewas dengan perut sudah terjahit. Masyarakat diminta tidak menyebarkan lagi pesan berantai ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami membuat konten bahwa itu hoax, bukan kejadian di sini. Kami mengimbau agar masyarakat tidak panik," tutur AKBP Doni.
Dalam pesan berantai di WhatsApp disebutkan adanya penculikan anak yang tenggelam di Aluh-Aluh, Banjar. Pesan hoax itu juga menyebut anak yang tenggelam itu dalam kondisi perut dijahit saat bajunya dibuka.
"Langkah pertama kami menginformasikan bahwa itu hoax. Yang kedua, terkait penyebar pesan hoax sedang diselidiki," tegas AKBP Doni.
Tonton juga Mau Nyolong Ayam, Pemuda di Makassar Jadi Bulan-bulanan Massa! :
(fdn/fdn)