Rahmat, pria yang nekat menjual ginjal untuk biaya pengobatan anaknya sudah diberikan bantuan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut). Bantuan ini diberikan saat Rahmat bertemu dengan Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi beberapa waktu lalu.
"Kemarin Rahmat bertemu dengan Pak Gubernur. Kebetulan saya di situ juga. Pak Gubernur langsung menyuruh agar dibantu," ujar Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan, saat dihubungi, Selasa (18/2/2020).
Bantuan ini, kata Alwi, berupa sejumlah uang. Selain itu Rahmat juga dibantu mengurus Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk pengobatan anaknya yang sakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dibantu pengurusan KIS, dan kemarin juga sudah dibantu sejumlah uang. Ada camat dan kadis dari Deli Serdang juga saat pertemuan kemarin, mereka yang membantu mengurus KIS untuk anak si Rahmat. Udah selesai diurus sepertinya," imbuhnya.
Terkait Rahmat yang mengaku kesal dimarahi Gubsu Edy, Alwi mengatakan hal itu hanya bentuk teguran karena Rahmat nekat mau menjual ginjalnya.
"Itu sebagai bentuk teguran saja. Pak Gubernur menegur karena pak Rahmat nekat mau menjual ginjal," jelas Alwi.
![]() |
Rahmat nekat mau menjual ginjalnya untuk membiayai pengobatan anaknya, Siti Rahayu, yang memiliki penyakit epilepsi dan kelumpuhan di dua kakinya.
Rahmat sempat menemui Gubsu Edy Rahmayadi di rumah dinasnya beberapa waktu yang lalu. Namun dia mengaku dimarahi Edy.
"Hari Minggu (16/2) yang lalu kami disuruh ke rumah dinasnya. Kami diundang, beberapa kali ditelepon ajudannya kami untuk datang. Habis salat Asar, kami bertemu dengan Gubernur, dia marah," tutur Rahmat saat ditemui di rumahnya, Gang Bogel, dusun XVI, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumut.
"Berapa kamu mau jual? Ayo kita ke pengadilan. Kamu macam nggak punya Tuhan," jelasnya menirukan ucapan Gubsu Edy.
Saat bertemu Gubsu, kata Rahmat, ia mendapat bantuan sejumlah uang. Namun ia mengaku kesal mendapat perlakuan begitu dari Gubsu Edy. Menurutnya, tidak sepantasnya ia mendapatkan perlakuan seperti itu.
"Sampai menangis istriku mendengar itu, Bang. Kayak gitu seorang pemimpin? Kami kan minta perhatian, harusnya mendapatkan perlakuan yang lebih baik," paparnya.
Simak Video "BPJS Kesehatan Jemput Bola Melalui Mobile Costumer Service"
(jbr/jbr)