Gegara Batuk dan Flu, Mahasiswa Lamongan Ini Masih Tertahan di Wuhan

Gegara Batuk dan Flu, Mahasiswa Lamongan Ini Masih Tertahan di Wuhan

Eko Sudjarwo - detikNews
Minggu, 16 Feb 2020 12:34 WIB
Salah seorang mahasiswa Lamongan, Humaidi Said saat ini masih berada di Wuhan, China. Ia belum bisa kembali ke tanah air.
Kepala Desa Payaman, Lamongan, Mustain/Foto: Eko Sudjarwo
Lamongan -

Salah seorang mahasiswa Lamongan, Humaidi Said saat ini masih berada di Wuhan, China. Ia belum bisa kembali ke tanah air.

Humaidi merupakan warga Desa Payaman, Kecamatan Solokuro. Sejatinya ia akan dipulangkan ke Indonesia bersama ratusan WNI yang dievakuasi oleh pemerintah beberapa waktu lalu.

Namun Humaidi dinyatakan tidak bisa pulang ke Indonesia lantaran menderita sakit batuk dan flu. "Setibanya di Bandara Internasional Tianhe, China, Humaidi dinyatakan tidak bisa pulang ke Indonesia. Karena saat dalam pemeriksaan menderita sakit batuk dan flu," kata Kepala Desa Payaman, Mustain, Minggu (16/2/2020).


"Sudah datang dan mau berangkat ke Indonesia tapi tidak diperbolehkan karena pada saat itu yang bersangkutan batuk dan flu karena cuaca," imbuhnya.

Mustain yang juga paman dari Humaidi menambahkan, berdasarkan penuturan keluarga yang setiap hari menghubungi Humaidi, mahasiswa itu hanya mengalami sedikit flu dan batuk lantaran kondisi cuaca di Wuhan.

Tonton juga video Menkes Terawan Satu Pesawat Jemput WNI yang Diobservasi di Natuna:


Kepada keluarga, Humaidi mengaku baik-baik saja. Ia bisa beraktivitas secara normal di dalam asrama. Meski sehat, namun keluarga di Lamongan mengaku cemas dan khawatir akan nasib Humaidi dan hanya bisa mendoakan Humaidi dari kejauhan.

"Mau berbuat apa lagi Mas, keluarga hanya bisa berdoa saja dan semoga wabah Virus Corona bisa segera ditangani," ujar Mustain.

Keluarga, lanjut Mustain, juga berharap kepada Pemerintah Indonesia atau Duta Besar Indonesia di Tiongkok agar terus memberikan perhatian kepada Humaidi. Baik berupa kebutuhan makanan dan obat-obatan selama berada di China.


Humaidi sudah berada di Wuhan selama 4 tahun. Anak pasangan suami istri almarhum Muhammad Lazim dan Ibu Mitroatin ini diketahui menempuh pendidikan S2 di salah satu kampus di Wuhan.

"Harapan kami pemerintah membantu Humaidi," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.