Area tanah kosong di lingkungan Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, terpapar radioaktif. Namun, dipastikan paparan radioaktif itu bukan dari aktivitas reaktor nuklir.
Terpaparnya wilayah Batan Indah oleh radioaktif itu mencuat sejak Jumat (14/2). Pada Sabtu (15/2) pagi harinya, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dan Tim Teknisi Kimia, Biologi, dan Radioaktif (KBR) dari Korps Brimob Polri langsung melakukan pengecekan.
Dari pengecekan tersebut, Bapeten menyebut sumber radioaktif yang berada di perumahan itu berasal dari sisa limbah. Sebab, dari lokasi di temukan serpihan sampah radioaktif. Bapeten pun tengah menyelidiki asal muasal limbah radioaktif tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau seperti itu, susah dugaan seperti itu. Tapi, yang jelas, memang ini ada sumber sisa limbah atau sampah dari radioaktif. Jadi dalam tanah-tanah itu kita lihat ada beberapa kecil-kecil yang kita sebut debris. Itu adalah limbah atau sampah radioaktif entah dari mana. Itu yang kita cari," kata Sekretaris Utama (Sestama) Bapeten Hendrianto Hadi Tjahyanto di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangsel, Sabtu (15/2).
"Buliran-buliran, serpihan kecil, kayak lebih besar dari pasir, tapi nggak lebih besar dari itu, mungkin buliran kecil," imbuhnya.
Bapeten Sebut Sumber Radioaktif di Batan Indah dari Sisa Limbah:
Tak hanya menemukan sumber radioaktif, Bapeten juga memastikan air di sekitar lokasi tak terkontaminasi. Kesehatan warga juga diperiksa meski hasil pemeriksaan belum keluar lantaran membutuhkan waktu.
"Air bersih, maksudnya air negatif tidak terkontaminasi. Tapi yang daun-daun yang misalkan di sini sudah diangkat, itu yang terkontaminasi, pohon-pohon, sudah diangkat," kata Hadi.
Sementara, Batan memastikan radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), bukan dari aktivitas reaktor nuklir. Bila ada kebocoran dari reaktor, tak mungkin radioaktif hanya berada di lokasi tersebut.
"Jadi kita bisa memastikan bahwa adanya peningkatan paparan di sini itu bukan dari atau mungkin sumbernya dari reaktor. Karena tidak mungkin ada bocoran atau gitu dari reaktor, yang (ada radioaktif) hanya daerahnya sini saja," kata Kabiro Hukum, Humas, dan Kerja Sama Batan Heru Umbara.
Heru mengatakan Batan memang memiliki cerobong reaktor nuklir. Namun, dari temuan di lapangan, radioaktif berada di bawah tanah, sehingga tak mungkin dari reaktor nuklir.
"Biasanya kita punya cerobong ke atas, ikut ke atmosfer, ke mana-mana. Artinya, kontaminasi, kalau itu terjadi, sekitarnya, semuanya, akan terkena. Jadi ini dan dari hasil yang sementara yang sudah kita peroleh memang adanya di bawah tanah," ujarnya.
Menanggapi adanya paparan radioaktif di wilayahnya, warga Perumahan Batan Indah tak merespons berlebihan. Warga hanya Mereka hanya meminta Bapeten mengusut pemilik limbah radioaktif tersebut.
"Yang punya industri, yang punya bahan cairan, itu pasti, itu untuk gauging (mengukur) pengukur permukaan. Dari industri, industri kimia. Dia biasanya punya menara penyimpan bahan kimia di atas untuk ngecek bahan itu kimia sudah tinggi atau sudah rendah," kata seorang warga, Muchlis Ahadi.
Kini, sumber radioaktif di perumahan itu sudah diangkat. Sumber radioaktif yang berada di lima titik itu pun disimpan di fasilitas limbah milik Batan. Kendati demikian, lokasi di sekitar area masih dipasang garis perimeter. Garis polisi juga tampak dipasang di area perumahan untuk clear up.
Rencananya, Bapeten akan kembali memetakan paparan radioaktif di perumahan itu hari ini. Bila diperlukan, Bapeten akan mengeruk tanah di sekitar titik paparan radioaktif untuk memastikan sumber radioaktif sudah tak tersisa di lokasi.