.webp)
Tim Teknisi Kimia, Biologi, dan Radioaktif (KBR) dari Korps Brimob Polri memasang garis polisi yang lebih luas dari garis perimeter yang dibuat oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) di Perumahan Batan Indah, Tangerang Selatan. Seorang warga, Topo, mempertanyakan terkait pemasangan garis polisi tersebut.
Hal itu disampaikan Topo dalam pertemuan antara Kapolres Tangsel AKBP Iman Setiawan, Sekretaris Utama (Sestama) Bapeten Hendrianto Hadi Tjahyanto, Kabiro Hukum, Humas, dan Kerja Sama Batan Heru Umbara, serta perwakilan warga. Pertemuan digelar di di Balai Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangsel, Sabtu (15/2/2020).
"Ini kan awal ada garis kuning Bapeten, lalu ada garis polisi, yang satu dari polisi ya, Pak. Nah, ini bagaimana posisinya?" tanya Topo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendengar pertanyaan tersebut, Kapolres Tangsel AKBP Iman Setiawan menjelaskan kepada warga dan Topo. Iman mengatakan pemasangan garis polisi untuk mensterilkan area terpapar radioaktif.
"Terkait dengan police line, jadi pemahaman tentang police line itu berhubungan dengan kita perlu meng-clear up sehubungan dengan tindakan kepolisian. Saya memastikan, Pak, bila ada penemuan mayat di sini, police line itu bisa di ruangan ini, bisa kita ambil dari luar, dan itu dari kita long term dari segala kegiatan," kata Iman.
Iman meminta warga dan Topo tidak salah persepsi dengan pemasangan garis polisi. Dia mengatakan pemasangan demi keleluasaan kerja petugas.
"Jadi jangan salah persepsi terkait hal itu. Karena tindakan-tindakan dari kepolisian, banyak hal yang bisa kita lakukan," imbuhnya.
Awalnya memang Tim Teknisi KBR Brimob memasang garis polisi yang lebih besar luasnya dari garis perimeter Bapeten. Saat ini area steril di titik terpapar radioaktif sekitar 20 meter.
Diberitakan sebelumnya, Bapeten mengungkap sumber radioaktif yang berada di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangsel. Bapeten mengatakan sumber radioaktif tersebut adalah sisa limbah yang sedang didalami.
"Kalau seperti itu, susah dugaan seperti itu. Tapi, yang jelas, memang ini ada sumber sisa limbah atau sampah dari radioaktif. Jadi dalam tanah-tanah itu kita lihat ada beberapa kecil-kecil yang kita sebut debris. Itu adalah limbah atau sampah radioaktif entah dari mana. Itu yang kita cari," kata Sekretaris Utama (Sestama) Bapeten Hendrianto Hadi Tjahyanto di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangsel, Sabtu (15/2).
