Menyelamatkan Buaya Berkalung Ban dengan Pancingan Ayam 'Terbang'

Round-Up

Menyelamatkan Buaya Berkalung Ban dengan Pancingan Ayam 'Terbang'

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 14 Feb 2020 20:07 WIB
Tim penyelamat yang dibentuk Kementrian LHK dan ahli buaya asal Australia mencoba mengevakuasi buaya berkalung ban dengan bantuan pesawat tanpa awak (Drone).pada Kamis (13/02/2020).ANTARA/HO/M RIFKI
Foto: Tim penyelamat menggunakan drone dalam upaya evakuasi buaya berkalung ban di Palu (ANTARA/HO/M Rifki)
Jakarta -

Buaya berkalung ban di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) tak kunjung muncul. Pancingan ayam 'terbang' pun dilakukan untuk menyelamatkan buaya itu.

Kisah buaya yang berkalung ban bekas ini sejatinya sudah jadi pemberitaan sejak 2016 lalu. BKSDA sempat menggelar sayembara untuk membebaskan buaya yang biasa berkeliaran di aliran Sungai Palu dari ban bekas sepeda motor yang melilit lehernya. Namun, belum ada yang mendaftar sayembara untuk membebaskan buaya dari lilitan ban motor di Palu sampai saat ini.

Matt Wright, pemerhati reptil dari Australia, kemudian resmi tergabung dalam satuan tugas (satgas) penanganan buaya berkalung ban itu. Peralatan dan strategi penyelamatan buaya muara tersebut kini telah dipersiapkan tim satgas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Matt Wright bersama rekannya, Chris Wilson, yang juga pemerhati reptil asal Australia, resmi bergabung dalam satgas," ungkap Ketua Tim Satgas I Haruna kepada wartawan di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sulteng, Jalan Moh Yamin, Palu, Senin (10/2/2020).

Keputusan ini ada dalam surat yang diterbitkan Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kepada Kepala BKSDA Sulteng bernomor S.110/KKH/MJ/KSA.2/02/2020 tertanggal 10 Februari 2020. Matt Wright, yang juga presenter National Geographic Wild, akan ada di bawah koordinasi Kepala BKSDA Sulteng Hasmuni.

ADVERTISEMENT

Diketahui Matt Wright bersama tim melakukan observasi di sarang buaya yang terlilit ban sepeda motor pada Minggu (9/2) di Muara Sungai Palu. Kehadiran Matt Wright dalam tim membuat penyelamatan buaya semakin meningkatkan antusiasme warga.

Matt Wright bersama tim memasang perangkap untuk melepas ban motor di leher buaya muara Palu. Saat memasang perangkap pada Selasa (11/2/2020), terlihat perangkap berbahan besi yang dirangkai bentuk kotak memanjang.

Kemudian ada juga sebanyak enam tong plastik berwarna biru yang diikat dalam perangkap tersebut. Perangkap tersebut dipasang di tengah aliran sungai.

Tonton juga Ada Buaya di Sungai Progo Sleman, Warga Heran :

Tim dari Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah (Sulteng) terus berupaya untuk menyelamatkan buaya itu. Termasuk menggunakan pesawat tanpa awak (drone). Bagaimana caranya?

Drone tersebut diterbangkan menyusuri sungai Palu. Umpan berupa ayam dan pelampung diterbangkan untuk memancing buaya sepanjang 4 meter tersebut.

Umpan ayam 'terbang' itu diharapkan dimangsa reptil itu. Sehingga buaya berkalung ban dapat teridentifikasi keberadaannya dengan tanda pelampung yang diikat bersama umpan di drone yang diterbangkan.

"Saya berharap dengan drone itu, umpan dapat dimakan dan pada umpan itu ada pelampung yang nanti kita ikut pakai perahu," ungkap pemerhati reptil asal Australia, Matt Wright, seperti dilansir Antara, Kamis (13/2/2020).

Selama bergabung dalam tim, cara yang dipakai untuk membuat buaya keluar ke permukaan air belum membuahkan hasil. Tim selanjutnya menyusuri kembali Sungai Palu dengan menggunakan perahu karet milik Polairud Polda Sulteng.

"Mudah-mudahan bisa menangkap secepatnya," kata Matt Wright.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads