Buaya berkalung ban di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) tak kunjung muncul. Pancingan ayam 'terbang' pun dilakukan untuk menyelamatkan buaya itu.
Kisah buaya yang berkalung ban bekas ini sejatinya sudah jadi pemberitaan sejak 2016 lalu. BKSDA sempat menggelar sayembara untuk membebaskan buaya yang biasa berkeliaran di aliran Sungai Palu dari ban bekas sepeda motor yang melilit lehernya. Namun, belum ada yang mendaftar sayembara untuk membebaskan buaya dari lilitan ban motor di Palu sampai saat ini.
Matt Wright, pemerhati reptil dari Australia, kemudian resmi tergabung dalam satuan tugas (satgas) penanganan buaya berkalung ban itu. Peralatan dan strategi penyelamatan buaya muara tersebut kini telah dipersiapkan tim satgas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Matt Wright bersama rekannya, Chris Wilson, yang juga pemerhati reptil asal Australia, resmi bergabung dalam satgas," ungkap Ketua Tim Satgas I Haruna kepada wartawan di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sulteng, Jalan Moh Yamin, Palu, Senin (10/2/2020).
Keputusan ini ada dalam surat yang diterbitkan Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kepada Kepala BKSDA Sulteng bernomor S.110/KKH/MJ/KSA.2/02/2020 tertanggal 10 Februari 2020. Matt Wright, yang juga presenter National Geographic Wild, akan ada di bawah koordinasi Kepala BKSDA Sulteng Hasmuni.
Diketahui Matt Wright bersama tim melakukan observasi di sarang buaya yang terlilit ban sepeda motor pada Minggu (9/2) di Muara Sungai Palu. Kehadiran Matt Wright dalam tim membuat penyelamatan buaya semakin meningkatkan antusiasme warga.
Matt Wright bersama tim memasang perangkap untuk melepas ban motor di leher buaya muara Palu. Saat memasang perangkap pada Selasa (11/2/2020), terlihat perangkap berbahan besi yang dirangkai bentuk kotak memanjang.
Kemudian ada juga sebanyak enam tong plastik berwarna biru yang diikat dalam perangkap tersebut. Perangkap tersebut dipasang di tengah aliran sungai.
Tonton juga Ada Buaya di Sungai Progo Sleman, Warga Heran :