25 Warga Blitar yang Pulang dari Negara Terpapar Virus Corona Diisolasi

25 Warga Blitar yang Pulang dari Negara Terpapar Virus Corona Diisolasi

Erliana Riady - detikNews
Jumat, 14 Feb 2020 19:32 WIB
Jumlah penderita TBC di Kabupaten Blitar meningkat. Ada beberapa faktor yang membuat penularan TBC sulit dibendung.
Kabid Pencegahan Pemberantasan Penyakit Dinkes Kabupaten Blitar, Krisna Yekti/Foto file: Erliana Riady
Blitar -

Sebanyak 25 warga Kabupaten Blitar termasuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) Dinkes. Mereka baru pulang dari beberapa negara yang terpapar Virus Corona sehingga harus diisolasi selama 14 hari.

Berdasarkan data Dinkes, yang datang dari Malaysia sebanyak 14 orang, dari Hong Kong 8 orang dan Taiwan satu orang. Lalu dari Singapura satu orang dan China satu orang. Mereka tersebar di 5 kecamatan. Yaitu Kecamatan Wlingi, Binangun, Sutojayan, Kademangan dan Sanan Kulon.

Kabid Pencegahan Pemberantasan Penyakit Dinkes Kabupaten Blitar Krisna Yekti menyatakan, pihaknya memantau kepulangan warganya dari luar negeri. Termasuk berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang ada di bandara.

"Hasilnya sejak Januari 2020 lalu sampai sekarang, sebanyak 25 orang masuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) Dinkes dan menjalani isolasi keluarga selama masa inkubasi 14 hari," kata Krisna kepada detikcom, Jumat (14/2/2020).


Krisna menambahkan, perlakuan Dinkes terhadap 25 orang yang termasuk ODP berbeda-beda. Tergantung bagaimana kondisi mereka saat tiba di Indonesia. Seperti satu orang mahasiswa dari Kecamatan Binangun yang datang dari Guangzhu China pada 28 Januari lalu. Sesuai info dari KKP, kondisinya sehat.

Petugas langsung mendatangi dan melakukan Penyelidikan Epidemologi (PE). Hasilnya sehat tapi tetap diminta selalu pakai masker. Tidak pergi kemana-mana, termasuk ke kerumunan orang banyak selama 14 hari masa inkubasi.

"Karena kepulangan mahasiswa ini bersamaan dengan ke Natuna. Tapi dia biaya sendiri," imbuhnya.


Selain mahasiswa dari Guangzhu China, Dinkes juga memantau secara khusus satu warga Kecamatan Wlingi yang baru pulang dari Malaysia pada 21 Januari lalu.

"Sempat kena flu tanggal 28 Januari. Setelah didatangi petugas Puskesmas setempat, diperiksa hasilnya hanya flu biasa," beber Krisna.

Terakhir, datang pada 2 Februari lalu seorang TKW dari Hong Kong warga Kecamatan Sutojayan. Kondisi waktu datang sehat, tapi pada 12 Februari terkena flu.


"Kalau yang Sutojayan sampai mengalami faringitis atau suaranya habis tidak bisa bicara. Padahal statusnya masih Orang Dalam Pemantauan. Namun setelah diperiksa, ternyata flu biasa tidak sampai sesak napas. Bahkan terakhir diperiksa sudah membaik, tidak demam dan tidak sesak napas. Orang ini yang sempat akan dirujuk ke RS, tapi karena kondisinya membaik akhirnya tidak jadi," terangnya.

Keputusan mengkarantina atau tidak, lanjutnya, semuanya sesuai arahan Dinkes Provinsi Jatim. Pihaknya selalu koordinasi, serta melaksanakan petunjuk dan saran dari provinsi. Karena ada hal penting yang ada pada orang tersebut, kalau gejalanya ada baru dikirim sample cairan ke laboratorium di Jakarta.

"Oleh karena itu, Dinkes melakukan pemantauan sampai ke desa atau masyarakat. Artinya kalau ada tetangga atau warga di sekitar yang baru pulang dari luar negeri diminta untuk segera melaporkan ke perangkat desa setempat," pungkasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.