Gunung Merapi pagi tadi mengalami erupsi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali memastikan wilayah di kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi masih aman.
"Khusus untuk KRB III, Desa Tlogolele, Jrakah, Klakah (Kecamatan Selo) alhamdulillah aman," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Boyolali, Bambang Sinungharjo kepada para wartawan di Boyolali, Kamis (13/2/2020).
Bambang mencatat beberapa kali erupsi sejak 2018 lalu, kondisi Gunung Merapi masih aman terkendali. Meski begitu, dia mengimbau warga di lereng Gunung Merapi tetap menjaga jarak aman sejauh 3 kilometer dari puncak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Hujan Meredakan Guyuran Abu di Lereng Merapi |
Dia mengatakan erupsi pada pagi tadi tak membuat warga mengungsi. Bambang menambahkan jalur evakuasi warga di kawasan Boyolali siap digunakan.
"Jalur evakuasi siap semua, jalan desa sudah beraspal semuanya, sudah layak untuk jalur evakuasi," ujarnya.
Satu-satunya jalur yang masih akan dibangun pemerintah, yaitu jalur di Dukuh Bangunsari, Desa Klakah. Selain jalan, ada jembatan yang memadai untuk menuju dukuh tersebut.
Bambang menyebut ada dua desa di wilayah Boyolali yang membentuk sister village dengan desa di Magelang. Ini dilakukan karena dua desa tersebut selalu mengungsi ke wilayah Magelang jika terjadi erupsi Merapi.
"Untuk yang di dua desa yaitu Klakah dan Tlogolele (Kecamatan Selo), itu kalau terjadi erupsi itu sister village larinya ke Magelang. Klakah itu Desa Gantang, sedang Tlogolele ke Desa Sambirejo, Mertoyudan. Lainnya, 17 desa itu jalur evakuasinya ke arah Boyolali semua," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, Gunung Merapi mengalami erupsi freatik sekitar pukul 05.16 WIB pagi tadi. Tinggi kolom mencapai 2.000 meter. Gunung Merapi kini masih dalam status waspada sejak 21 Mei 2018.
Video Detik-detik Gunung Merapi Erupsi :
(ams/mbr)