Isak Tangis Iringi Pemakaman ABG Korban Pemerkosaan di Cimahi

Isak Tangis Iringi Pemakaman ABG Korban Pemerkosaan di Cimahi

Whisnu Pradana - detikNews
Kamis, 13 Feb 2020 12:42 WIB
Pemakaman korban pemerkosaan di cimahi
Foto: Whisnu Pradana
Cimahi -

Isak tangis mengiringi proses pemakaman ZNS (15), korban penganiayaan dan rudapaksa yang dilakukan oleh seorang buruh serabutan, Kamis (13/2/2020).

Sejak pagi, puluhan pelayat berkumpul di rumah duka demi mengantarkan kepergian korban ke peristirahatan terakhirnya. Salat jenazah dilakukan sekitar pukul 10.30 WIB.

Suasana haru sangat terasa. Anih Suhaeni, ibu korban, tak henti-hentinya menangis memanggil-manggil nama anak bungsu kesayangannya. Kerabat berusaha menenangkan perempuan paruh baya yang baru saja keluar dari ruang rawat akibat sakit jantung.

Sekitar pukul 11.00 WIB, iring-iringan pelayat berbaris di belakang keranda yang diangkut oleh 6 orang pria, mulai berjalan menuju TPU Baros, di samping Gerbang Tol Baros, sekitar 5 menit dari rumah duka.


Posisi makam korban berada di tengah-tengah, dikelilingi makam yang sudah ada terlebih dahulu. Kakak korban, Mega Aryanti, memeluk kayu nisan bertuliskan nama adik bungsunya.

"Alhamdulillah sudah ikhlas. Meskipun masih kerasa sedih dan sakit hati," ujar Mega dalam balutan baju dan kerudung hitam.

Kain penutup keranda berwarna hijau mulai disingkapkan. Terlihat jasad ZNS terbujur kaku dalam balutan kain kafan putih bersih. Tiga orang laki-laki, termasuk ayah almarhum mulai mengangkat tubuh mungil ZNS untuk perlahan dimasukkan ke liang lahat.

Ibu, kakak, dan kerabat almarhum kembali menitikkan air mata. Sang ibu menangis sejadi-jadinya. Tatapannya kosong.


Sementara Ahmad Sutarya, sang ayah, menangis saat jenazah anaknya mulai dimakamkan. Tak seperti istrinya, Ahmad hanya sesenggukan dengan sedikit air mata.

"Terima kasih untuk yang sudah mengantar dan sudah mendoakan. Semoga almarhumah anak saya diterima di sisi Yang Maha Kuasa," katanya.

Ia sudah tak ingin mengingat kejadihan pahit yang menimpa salah satu anak kesayangannya, Rabu (29/1) lalu. Ia hanya berharap hukum ditegakkan dan pelaku bisa diadili.

"Saya sebagai seorang ayah tidak terima anak saya dianiaya, diperkosa, dan akhirnya meninggal. Pelaku harus dihukum mati," tandasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Video ABG Ditemukan Berlumuran Darah di Kebun Tomat Cimahi :

[Gambas:Video 20detik]

(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads